Halo Bangka : Bandara Depati Amir, Otak-Otak Ase, Martabak Bangka Acau 89 & Menginap di Hotel Santika Bangka
Hai semua, hari ini aku menceritakan tentang pengalaman aku kerja di Bangka, salah satu kepulauan yang ada di Pulau Sumatera. Aku ke Bangka sudah dua kali, bahkan aku selalu kesana sendirian karena untuk urusan pekerjaan. First Impression aku setelah sampai di Bangka, bandaranya kecil tapi sudah modern. Karena ini pertama kalinya aku ke Bangka dan sendirian, aku selalu bertanya ke teman kantorku yaitu Mba Yuni karena dia memang orang Bangka dan sering pulang kampung.
Setelah keluar dari pesawat, perut gak bisa bohong karena lapar sekali. Di dalam bandaranya arrival hall aku tidak menemukan restauran atau tempat makan apapun. Tapi begitu keluar gate, tmasih di area bandara aku melihat beberapa cafe di teras bandara. Karena lagi di Bangka, tentu saja dong aku memilih makanan yang khas kota ini. Setelah diskusi dengan Mba Yuni by whatsapp tentu saja, aku akhirnya memilih makan di Otak-Otak Ase.
Letak Otak-Otak Ase ada di tepat samping kiri gate keluar arrival hall. Tempat duduknya sendiri cukup banyak, jadi jangan takut kehabisan. Otak-Otak Ase adalah salah satu restauran yang must visit dan harus dicoba selama di Bangka. Untuk pilihan menunya sendiri ada Pempek, Oleh-oleh khas Bangka seperti kerupuk-kerupukan dan dessert khas Bangka. Harganya seingat aku 3,000/buah untuk pempeknya, dan dessert es-nya tidak lebih dari 20,000, murah meriah.
source : http://depatiamir-airport.co.id/ |
Aku memesan pempek yang direbus bentuknya seperti pempek lenjer tapi lebih pendek, dan juga aku memesan otak-otaknya yang juga lebih mungil bentuknya. Surprisingly, pempek di Bangka beda dengan pempek yang biasa aku makan yaitu pempek Palembang. Saat disajikan, kita tidak akan dikasih cuko ala pempek yang biasa dimakan. Cuko atau sausnya disajikan di 3 jenis botol yang berbeda, ada cuko biasa, cuko terasi dan cuko tauco. Rasa cuko nya sedikit asam manis tapi aku suka sedangkan untuk pempeknya tidak berbeda jauh dengan pempek Palembang, tapi tidak terlalu terasa ikannya.
Aku cukup lama makan di Otak-Otak Ase ini, karena memang masih ada waktu untuk perjalanan ke tempat meeting. Mungkin karena makanannya otak-otak kali ya, jadi banyak lalat yang datang sampai dikasih lilin oleh waitress-nya.
Tidak terlalu lama duduk disana, aku akhirnya beranjak mencari taksi keluar area bandara. Disana akan ada banyak jenis taksi yang bisa dipilih, aku mendatangi salah satu gerai taksi yaitu BlueBird. Kita hanya perlu memberitahu alamat tujuan dan nanti kasirnya akan memberikan harga, seingatan aku untuk harganya jauh dekat hanya 60 ribu Rupiah, sangat affordable. Setelah membayar, nanti akan ada petugas yang membantu dan menemani kita sampai taksi yang sudah ditentukan datang.
Tujuan pertamaku adalah ke kantor customer yang ada di sebrang Alun-Alun Taman Merdeka. Tempat ini juga salah satu lokasi iconic, semua orang Bangka pasti tahu deh tempatnya. Setelah sampai aku langsung mulai meeting dan bekerja seperti biasa. Di Bangka ini ternyata cukup panas ya daerahnya, malah aku merasa lebih panas ini dibanding Jakarta. Kurang lebih 2 jam, meeting aku selesai, akupun diperbolehkan pulang. Tapi sebelumnya aku penasaran banget mau jalan ke arah Alun Alun Merdeka karena saat itu ada banyak penjual makanan disana.
Alun-Alun Merdeka ini sering dijadikan titik pertemuan orang-orang Bangka, jadi taman bermain anak-anak ataupun sekedar mencari hiburan. Disana ada banyak kios dan penjual makanan yang pasti menarik untuk dicoba satu-satu. Sayangnya saat aku kesana, hari masih cukup siang jadi belum ada kios yang buka, tapi penjual makanan sih banyak. Akupun mencoba bakso Bangka yang ada di pinggir jalan menggunakan gerobak. Makannya cukup duduk di samping abangnya di teras Alun-Alun Merdeka. Harga seporsi bakso di tahun 2018 masih 10,000 loh, baksonya kecil kecil tapi kuahnya aku suka gurih rasanya, ditambah perasan jeruk nipis jadi makin enak dicampur sama sambalnya.
Setelah selesai makan, tadinya aku mau berkeliling Alun-Alun terlebih dahulu, tapi batal karena gak kuat cuacanya lagi panas banget. Jadilah sehabis makan aku langsung pesan grab untuk ke Hotel. Aku menginap di Hotel Santika Bangka, sekitar 5km dari Alun-Alun. Mengapa pilih Hotel Santika di Bangka ? No Reason, karena namanya di daerah yang baru pertama kali didatangi dan sendirian, aku pilih yang pasti-pasti aja. Dan ternyata OK kok hotelnya, kali kedua aku ke Bangka juga aku menginap di hotel ini lagi.
Hotelnya sendiri cukup besar, saat check in kita akan dikasih welcome drink yaitu Orange Juice. Saat aku kesana, hotelnya lagi lumayan ramai karena seingatku ada segerombol atlet yang menginap disana, sepertinya lagi ada turnamen ya. Saat menuju lift, kita akan menemui jembatan yang dibawahnya ada kolam yang mengalir. Bagus deh, I loved it.
Untuk kamarnya sendiri cukup luas dan cozy, semua perlengkapan lengkap layaknya standard hotel biasa, kamar mandinya juga besar loh. Sayangnya aku tidak sempat foto-foto di dalam kamarnya, karena lelah setelah seharian meeting dan kerja. Akupun gak kemana mana lagi, selama sisa hari hanya di kamar aja, ya anggap aja kan lagi staycation setengah hari. Aku juga makan siang lewat room service dan harganya tidak terlalu mahal.
Sorenya aku pesan grab food Martabak Bangka Acau 89 , karena penasaran sama Martabak Bangka langsung dari Bangka-nya. Sebelumnya aku googling dulu dan ternyata Martabak ini memang primadona di Pangkal Pinang, banyak yang suka dan must try katanya. Aku pesan Martabak Telur 1 porsi. Pas pertama dicoba takjub sih karena minyaknya sedikit banget gak kayak Martabak Telur di Jakarta. Pinggirannya juga garing yang bikin aku makin suka, dan saus nya juga enak banget rasanya mirip saus Pempek Palembang. Banyak yang bilang juga kalau makan bareng acarnya bisa bikin rasanya makin nikmat tapi aku ga suka acar jadi aku ga cobain. Salah satu makanan di Bangka yang pengen aku bawa pulang, karena rasanya yang enak dan gak amis.
Jadi begitulah cerita aku seharian ada di Bangka. Sayangnya aku gak sempat jalan ke tempat tempat terkenal di Bangka karena kendala waktu dan pekerjaan. Suatu saat aku harus balik lagi ke sana, bawa keluarga dan bukan untung kerja. Semoga kesampaian ya, Amiiin. See you in my next post!
Xo,
Riana💋
Aku cukup lama makan di Otak-Otak Ase ini, karena memang masih ada waktu untuk perjalanan ke tempat meeting. Mungkin karena makanannya otak-otak kali ya, jadi banyak lalat yang datang sampai dikasih lilin oleh waitress-nya.
Tidak terlalu lama duduk disana, aku akhirnya beranjak mencari taksi keluar area bandara. Disana akan ada banyak jenis taksi yang bisa dipilih, aku mendatangi salah satu gerai taksi yaitu BlueBird. Kita hanya perlu memberitahu alamat tujuan dan nanti kasirnya akan memberikan harga, seingatan aku untuk harganya jauh dekat hanya 60 ribu Rupiah, sangat affordable. Setelah membayar, nanti akan ada petugas yang membantu dan menemani kita sampai taksi yang sudah ditentukan datang.
Tujuan pertamaku adalah ke kantor customer yang ada di sebrang Alun-Alun Taman Merdeka. Tempat ini juga salah satu lokasi iconic, semua orang Bangka pasti tahu deh tempatnya. Setelah sampai aku langsung mulai meeting dan bekerja seperti biasa. Di Bangka ini ternyata cukup panas ya daerahnya, malah aku merasa lebih panas ini dibanding Jakarta. Kurang lebih 2 jam, meeting aku selesai, akupun diperbolehkan pulang. Tapi sebelumnya aku penasaran banget mau jalan ke arah Alun Alun Merdeka karena saat itu ada banyak penjual makanan disana.
Alun-Alun Merdeka ini sering dijadikan titik pertemuan orang-orang Bangka, jadi taman bermain anak-anak ataupun sekedar mencari hiburan. Disana ada banyak kios dan penjual makanan yang pasti menarik untuk dicoba satu-satu. Sayangnya saat aku kesana, hari masih cukup siang jadi belum ada kios yang buka, tapi penjual makanan sih banyak. Akupun mencoba bakso Bangka yang ada di pinggir jalan menggunakan gerobak. Makannya cukup duduk di samping abangnya di teras Alun-Alun Merdeka. Harga seporsi bakso di tahun 2018 masih 10,000 loh, baksonya kecil kecil tapi kuahnya aku suka gurih rasanya, ditambah perasan jeruk nipis jadi makin enak dicampur sama sambalnya.
Setelah selesai makan, tadinya aku mau berkeliling Alun-Alun terlebih dahulu, tapi batal karena gak kuat cuacanya lagi panas banget. Jadilah sehabis makan aku langsung pesan grab untuk ke Hotel. Aku menginap di Hotel Santika Bangka, sekitar 5km dari Alun-Alun. Mengapa pilih Hotel Santika di Bangka ? No Reason, karena namanya di daerah yang baru pertama kali didatangi dan sendirian, aku pilih yang pasti-pasti aja. Dan ternyata OK kok hotelnya, kali kedua aku ke Bangka juga aku menginap di hotel ini lagi.
source : https://www.booking.com/ |
source : https://www.booking.com/ |
Hotelnya sendiri cukup besar, saat check in kita akan dikasih welcome drink yaitu Orange Juice. Saat aku kesana, hotelnya lagi lumayan ramai karena seingatku ada segerombol atlet yang menginap disana, sepertinya lagi ada turnamen ya. Saat menuju lift, kita akan menemui jembatan yang dibawahnya ada kolam yang mengalir. Bagus deh, I loved it.
Untuk kamarnya sendiri cukup luas dan cozy, semua perlengkapan lengkap layaknya standard hotel biasa, kamar mandinya juga besar loh. Sayangnya aku tidak sempat foto-foto di dalam kamarnya, karena lelah setelah seharian meeting dan kerja. Akupun gak kemana mana lagi, selama sisa hari hanya di kamar aja, ya anggap aja kan lagi staycation setengah hari. Aku juga makan siang lewat room service dan harganya tidak terlalu mahal.
Sorenya aku pesan grab food Martabak Bangka Acau 89 , karena penasaran sama Martabak Bangka langsung dari Bangka-nya. Sebelumnya aku googling dulu dan ternyata Martabak ini memang primadona di Pangkal Pinang, banyak yang suka dan must try katanya. Aku pesan Martabak Telur 1 porsi. Pas pertama dicoba takjub sih karena minyaknya sedikit banget gak kayak Martabak Telur di Jakarta. Pinggirannya juga garing yang bikin aku makin suka, dan saus nya juga enak banget rasanya mirip saus Pempek Palembang. Banyak yang bilang juga kalau makan bareng acarnya bisa bikin rasanya makin nikmat tapi aku ga suka acar jadi aku ga cobain. Salah satu makanan di Bangka yang pengen aku bawa pulang, karena rasanya yang enak dan gak amis.
Jadi begitulah cerita aku seharian ada di Bangka. Sayangnya aku gak sempat jalan ke tempat tempat terkenal di Bangka karena kendala waktu dan pekerjaan. Suatu saat aku harus balik lagi ke sana, bawa keluarga dan bukan untung kerja. Semoga kesampaian ya, Amiiin. See you in my next post!
Xo,
Riana💋
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Read More :
Sumatera Trip 1 : Pahawang Island Beyond Imagination
Sumatera Trip 2 : Halo Bangka : Bandara Depati Amir, Otak-Otak Ase, Martabak Bangka Acau 89 & Menginap di Hotel Santika Bangka
Sumatera Trip 3 : Halo Belitung : BW Suites Hotel, Lengkuas Restaurant, Danau Kaolin, Kong Djie Coffee
Sumatera Trip 1 : Pahawang Island Beyond Imagination
Sumatera Trip 2 : Halo Bangka : Bandara Depati Amir, Otak-Otak Ase, Martabak Bangka Acau 89 & Menginap di Hotel Santika Bangka
Sumatera Trip 3 : Halo Belitung : BW Suites Hotel, Lengkuas Restaurant, Danau Kaolin, Kong Djie Coffee
Comments
Post a Comment