Yeaaay it's weekend (ceritanya weekend ya waktu hari kedua itu👌). Jadi postingan ini akan lebih panjang daripada postingan sebelumnya, tentu saja. So, hari kedua di Jogja aku dan teman-teman memutuskan untuk sarapan diluar, jadi pagi-pagi kita udah berangkat dari hotel. Ohiya, kami disana menyewa mobil yang ada di dekat hotel, seharga 250,000/12 jam. Ini udah lepas kunci, kita hanya perlu meninggalkan KTP saja. Mobilnya juga bebas pilih mau yang matic atau yang manual. Tempat makan yang kita pilih tentu aja yang Jogja Banget kan, yaitu Soto Kadipiro, another Legend Restaurant in Jogja.
Dulu waktu jaman kuliah, aku juga pernah makan di Sate Kadipiro ini. Tapi setelah sampai lokasinya terlihat berbeda, entah beda cabang atau memang sudah di re-dekor. Anyway di Jogja banyak banget warung soto yang menggunakan nama Soto Kadipiro Jogja, yang asli ada di Wates kalau mau cari di maps bisa cari Warung Soto Kadipiro Asli. Di samping toko yang ini pun ada banyak Soto Kadipiro lainnya, tapi katanya yang lain itu masih milik keluarga Beliau juga tapi untuk resep tergantung tangan masing-masing, katanya sih begitu.
Warungnya masih sangat sederhana tapi sudah nyaman, banyak berjejer meja yang panjang dan diatasnya sudah ada gorengan dan perkedel yang bisa kita makan kapan saja, tapi harus bayar ya. Yang khas dari Soto Kadipiro yaitu ayamnya yang hanya menggunakan ayam kampung, begitu juga dengan kuah rebusannya. Setelah memesan, tidak lama makanannya dateng. Wah segar banget sih kuahnya dan juga gurih rasanya. Kalau mau pedas, kamu bisa tambahkan sambal sendiri dan itu ga merusak cita rasanya sih. Gorengannya juga enak walaupun udah gak panas lagi, tapi si mas-nya dengan sigap akan me-refill gorengan di meja kalau terlihat sudah kosong. Harganya juga masih murah sekitar 20 ribuan, pokoknya kuliner di Jogja gak pernah salah deh.
Next, kami melanjutkan ke area wisaya yaitu Tamansari Jogja. Dulu lagi, aku penah ke sana waktu jaman kuliah tapi kurang memorable. Nah aku ngajakin teman-teman aku kesana, karena penasaran ada satu spot yang sering banget dijadikan tempat foto di Instagram. Jadilah, kita kesana lagi. Kalau bawa kendaraan kalian tinggal ikuti jalan aja, setelah mau sampe kalian akan melihat palang "Parkir Tamansari", nah kamu parkir disitu aja. Tapi, jalan dari tempat parkit mobil menuju lokasi Tamansari itu masih cukup jauh, kita harus lewat perkampungan warga yang menariknya menjual banyak souvenir dan batik traditional. Sempat menyasar sedikit, karena emang gak ada petunjuk jalan, tapi akhirnya kita sampai juga.
Tamansari sendiri salah satu landmark dan bagian dari Keraton Yogyakarta. Sebelumnya berfungsi sebagai benteng pertahanan dan konon dijadikan tempat pemandian, memang sih didalamnya ada beberapa kolam yang katanya menjadi tempat raja, ratu dan putri putri istana. Untuk harga masuknya hanya 5,000 Rupiah untuk wisatawan lokal. Saat itu Tamansari ramai sekali, dan Jogja lagi panas-panasnya, jadi lumayan gerah sepanjang jalan.
Apakah aku berhasil foto di tempat hits di tamansari itu? tentu saja tidak. Rame banget sisst. Tempat itu tuh gak pernah kosong, jadi ya mana bisa dapet foto bagus. Sad but truth😅. Aku gak lama-lama di Tamansari karena gak sanggup sama panasnya, keringet tuh beneran ngucur banget sampai rambut lepek. Dan ternyata susah banget cari jalan pulang guys apalagi menuju tempat parkir, sempat nyasar dan bingung sendiri karena tiba-tiba ketemu jalan raya, akhirnya setelah nanya-nanya orang berhasil juga ketemu mobil kami.
Kami kelaperan. Mungkin efek udah kebuang energi sekaligus keringet, jadi perut kok laper banget ya. Kamipun memilih tempat makan siang dan berakhir di Warung Bu Ageng. Aku tau Warung Bu Ageng ini juga dari film AADC. Makanannya itu makanan rumahan orang Jogja dan murah tapi cozy dan tentu saja nyaman. Lokasinya ada di dekat Greenhost Boutique Hotel tempat kami menginap, tepatnya di Jalan Tirtodipuran. Dari luarnya aja sudah kelihatan, kalau restauran ini menarik banget. Setelah masuk ke dalam, restaurannya lumayan sepi tapi ada segerombolan orang yang duduk dan ternyata itu Ardinia Wirasti dan teamnya.
Restaurannya tidak berAC tapi lumayan adem lah, karena banyak pohon. Aku suka interiornya yang sederhana tapi masih Jogja banget. Aku memesan nasi campur seharga 26,000 dan Bakwan Ageng. Semua rasanya Ok dan seperti masakan rumah,jadi aku sangat menikmatinya. Menu favorit semua orang yaitu Bakwan Ageng-nya, jadi make sure kamu cobaan ya dan kalau bisa pesan yang baru digoreng biar makin enak rasanya.
Setelah selesai makan siang, kami berencana pergi ke Candi Ratu Boko. Benar-benar ngikutin itinerary-nya geng Cinta ya. Candi Ratu Boko sendiri ada di dekat kawasan Prambanan, dan cukup jauh dari tempat kami. Perlu waktu sekitar satu jam-an untuk sampai kesana. Setelah perjalanan panjangnya, sedihnya hujan turun besar sekali yang membuat kita gak bisa keluar mobil dan jadinya harus membatalkan rencana kesana. Kami pun mengubah plan, karena hari juga sudah sore hampir magrib, kami pergi ke sebuah restaurant yang juga sudah terkenal yaitu Abhayagiri Restaurant.
Abhayagiri Restaurant letaknya masih di daerah Prambanan. Mereka menawarkan scenery Candi Prambanan sebagai backgroundnya, restaurantnya juga cakep banget. Lebih ok lagi kalau kamu pilih tempat duduk di outdoor, sayangnya karena hujan, kita cuma bisa menikmati scenery dari dalam restaurant, bahkan Candi nya juga gak kelihatan sih karena ketutupan hujan. Yang menarik, di menunya juga menawarkan jamu loh. Aku penasaran banget dan akhirnya aku pesan hahaa.
source : https://travel.tempo.co/ |
source : https://www.tripadvisor.com/ |
Sayang sekali ya, aku belum bisa melihat dan menikmati view yang indah ini. Mungkin aku harus ke Jogja lagi biar bisa mampir ke Abhayagiri Restaurant dan meng-capture keindahannya lagi. Nah, segini aja perjalanan kuliner aku di hari kedua selama di Jogja. See You in my next post!
Xo,
Riana💋
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Read More
Yogyakarta Trip 1 : Kuliner Jogja Part 1 : Greenhost Boutique Hotel, Bakmi Kadin
Yogyakarta Trip 2 : Kuliner Jogja Part 2 : Soto Kadipiro, Tamansari Jogja, Warung Bu Ageng, Abhayagiri Restaurant
Yogyakarta Trip 3 : Kuliner Jogja Part 3 : Merapi Park Yogyakarta, Museum Ullen Sentalu, Kopi Klotok, Klinik kopi
Yogyakarta Trip 4 : Kuliner Jogja Part 4 : Gallery Prawirotaman Review, Kalimilk, Blanco Coffee & Books
Yogyakarta Trip 5 : Kuliner Jogja Part 5 : Candi Ratu Boko, Tempo Gelato
Yogyakarta Trip 2 : Kuliner Jogja Part 2 : Soto Kadipiro, Tamansari Jogja, Warung Bu Ageng, Abhayagiri Restaurant
Yogyakarta Trip 3 : Kuliner Jogja Part 3 : Merapi Park Yogyakarta, Museum Ullen Sentalu, Kopi Klotok, Klinik kopi
Yogyakarta Trip 4 : Kuliner Jogja Part 4 : Gallery Prawirotaman Review, Kalimilk, Blanco Coffee & Books
Yogyakarta Trip 5 : Kuliner Jogja Part 5 : Candi Ratu Boko, Tempo Gelato
Comments
Post a Comment