Skip to main content

Itinerary Liburan ke Korea Day 2 : Gyeongbokgung Palace, Gwanghwamun Square, Cheonggyecheon Stream, Bukchon Village, Dongdaemun Design Plaza, Namsan Tower

Hari kedua di Korea, suhunya semakin dingin, semakin malas keluar pagi-pagi dan semakin malas mandi, hehe. Setelah siap-siap,  kami menyempatkan sarapan di Guest House. Kami memang membawa supply makanan seperti Dendeng Balado dan Indomie, ini salah satu kelebihan kalau menginap di Guest House dibanding Hotel, karena peralatan memasak dan dapurnya komplit, jadi kami tinggal memanaskan Dendeng Balado dengan microwave dan memasak Indomie dengan kompor yang sudah tersedia. Peraturan tertulis di Guest House tentu saja habis menggunakan peralatan dapur, kita harus bersih-bersih juga ya. 


Setelah selesai sarapan, kami berangkat menuju destinasi pertama kami yaitu ke Gyeongbokgung Palace. Dari Hyehwa Station, kami harus transit di Chungmuro Station dan melanjutkan perjalanan ke Gyeongbokgung Station. Sampai di Stasiun Gyeongbokgung, akan banyak pemandu wisata yang kebanyakan menurut aku sih masih pelajar yang akan menawarkan untuk mendampingi kita selama berkunjung kesana. Kami memilih untuk mengeksplor sendiri landmark terkenal di Seoul tersebut. 


Pintu keluar stasiun lumayan panjang dibanding stasiun lainnya, tapi tepat pintu keluar kita langsung menuju pintu masuk Gyeongbokgung Palace. Pintu masuk ini lumayan sepi, mungkin ada di sisi lain dari pintu utama. Surprisingly, dari sini kita bisa melihat view gunung yang bagus banget, karena masih pagi gunungnya gak kelihatan sempurna sih masih tertutup kabut tapi tetap amazing. Akupun menyempatkan untuk foto-foto dulu di area sekitar sana. 










 Aku berjalan mengikuti arah pengunjung lainnya sampai akhirnya ketemu dengan Gate yang familiar yang sering aku lihat di drama Korea, yes ini dia Heungnyemun Gate. Di depan gate banyak penjaga pintu yang memakai baju khas penjaga istana. Banyak turis yang bergantian foto dengan mereka, tapi ekspresi mereka tetap tidak berubah, cool tegas selayaknya penjaga Istana.







Anyway Gyeongbokgung Palace buka setiap hari kecuali hari Selasa. Tiket masuknya sekitar 3000 won untuk dewasa, tapi kalau kamu kesana pakai Hanbook kita bebas masuk tanpa perlu bayar uang tiket. Tentu saja, aku memilih untuk paka Hanbook. Untuk penyewaan Hanbook, kamu cuma tinggl belok kanan dari area pintu masuk Gyeongbokgung Palace dan disana ada banyak ruko yang menyewakan Hanbook, harganya sekitar 10,000 won per 2 jam dan itu udah include sepatu, tas dan hair do. Kalau saat winter, aku sarankan lebih baik pilih hanbook yang ada vest bulunya, karena memang dingin banget. Di sana nanti kita tinggal memilih mau model atasan dan rok sesuai keinginan kita, kitapun bisa meminta hair do yang kita mau, kalau aku lebih memilih untuk di kepang. Kita bisa menitipkan barang-barang kita di loker tempat penyewaan tersebut. Setelah selesai, kamipun pergi lagi ke Gyeongbokgung Palace.


Di depan tempat penyewaan Hanbook



Ada hal yang seru yang harus diceritakan, jadi kami meminta bantuan seorang mba-mba Korea yang sepertinya seorang pemandu wisata, untuk memotokan kami bertiga. Tapi sepertinya ada miscom, jadinya dia malah mengajak segerombolan ahjumma untuk ikut berfoto dengan kami.


Ahjumma yang ada difoto di bawah ini juga baik sekali, sepertinya mereka tahu kalau aku agak kesusahan untuk menaiki tangga menggunakan hanbook. Salah satu dari mereka lari dan nyamperin kami, dan memberi tahu cara pegang hanbook yang benar, supaya saya tidak terjatuh. Saya kaget tapi terharu sih melihat perlakuan mereka ke turis seperti kita.
Gyeongbokgung ini luas sekali loh, jadi jangan hanya mengeksplor area utamanya saja, coba deh main ke belakang, kalian bakalan menemukan bangunan dan taman yang bagus banget.





Kurang lebih 1.5 jam kami mengitari area istana tersebut, setelah mulai capek kamipun mengembalikan hanbook ini ke tempat penyewaan. Setelah selesai, kami memilih ini untuk pergi ke Gwanghamun Square, ini juga salah satu landmark terkenal di Seoul. Letaknya sangat dekat dengan Gyeongbokgung Palace, hanya tinggal menyebrang jalan raya, kamu sudah menemukannya. Di tempat ini, kamu akan menemukan 2 patung pahlawan kebanggaan rakyat Korea, King Sejong dan Admiral Yi Sun SHin. Tempat ini banyak diisi oleh keluarga yang bermain dengan anaknya karena tempatnya ruang terbuka dan bebas kendaraan.







Kami hanya sebentar mampir ke Gwanghwamun Square, karena memang tidak ada yang bisa dilihat lagi selain patungnya. Walaupun begitu, kita masih bisa menikmati dengan melihat keadaan kota Seoul dari tengah jalan yang dikelilingi gedung-gedung tinggi. Setelah selesai, kami memutuskan ke Cheonggyecheon Stream, letaknya sbenarnya tidak jauh juga dari Gwanghamun, hanya perlu menyebrang dan berjalan kaki, tapi karena kami tidak punya akses internet, hanya memanfaatkan wifi dan bertanya ke penduduk lokal, jadi kami sempat nyasar dan bingung sendiri. Tapi sungguh deh aku terkagum-kagum melihat tempat berjalan kaki untuk masyarakat Seoul karena rapi banget. Tata letak kota nya juga bagus banget. Dari Gwanghamun ke Cheonggyeochon Stream itu jalanan dibangun di atas sungai, nah ada banyak jembatan di tengah-tengah jalan, sehingga kita bisa melihat sungai di bawah. 

source : https://www.koreatodo.com/
Setelah kurang lebih 45 menit berjalan dan nyasarnya, kami pun sampai di sungai yang terkenal tersebut. Saat itu disana sepi sekali dan tidak banyak orang. Infonya, kalau mau melihat keramaian di sana, kita bisa pergi saat malam hari atau saat ada acara disana. Banyak orang yang kesana, cuma untuk menikmati hari di pinggir sungai aja, karena memang sungainya tenang dan di tengah kota, atau hanya untuk enjoying the scenery. 


Next-nya, karena hari masih siang, jadi kami melanjutkan ke Bukchon Hanok Village. Untuk sampai kesana, kita harus kembali naik subway dari Euljiro (1)-Ga Station, lokasinya tidak jauh dari Gwanghwamun Square, nanti kita perlu transit di Euljiro (3)-Ga Station, lalu berhenti di Anguk Station. Dari Anguk Station menuju ke area Bukchon Hanok Village, kita perlu jalan kaki yang lumayan jauh sekitar 15 menit, rutenya sama persis dengan rute semalam saat mau ke Samcheong-dong. 

Kita tidak perlu takut nyasar lagi, karena keluar dari stasiun, sudah banyak turis yang menuju kesana juga, karena memang area wisata ya, jadi kita tinggal mengikuti rombongan saja. Sepanjang jalan, ada banyak toko-toko souvenir cantik, cafe-cafe lucu dan tempat penyewaan hanbook. Kalau kamu bingung arahnya, kamu bisa pakai google maps, atau tinggal lurus saja dari anguk station, setelah menemukan minimarket CU di sebalah kanan, kamu tinggal menyebrang jalan dan masuk ke dalam gang, dari sana tinggal mengikuti jalan dan nanti kalian sudah bisa menemukan komplek Bukchon. 

Bukchon Hanok Village itu apa sih ? Jadi Bukchon ini adalah sebuah neighbourhood yang isinya komplek rumah tradisional korea, tapi ini tuh rumah yang masih berpenghuni ya guys, jadi gak boleh berisik. Tempat ini juga sering dijadikan lokasi syuting K-drama. Selain itu ada juga Bukchon Cultural Centre, dimana kamu bisa belajar tentang tradisi Korea atau semacam cultural experience gitu. Bukchon Hanok VIllage ini benar-benar ramai pengunjung, untuk emngambil foto saja susah sekali loh. Selama disana, selain tidak boleh berisik, kita juga tidak boleh lari-lari. 






















Puas berkeliling di Bukchon Hanok Village, kamipun beranjak pergi. Tapi karena lapar banget dan udara lagi super dingin, jadi kami mencari makan dulu di daerah sana. Kami menemukan sebuah restauran namanya Bukchon Samgyetang. Kebetulan selama di Seoul kami belum mencicipi Samgyetang dan sudah penasaran banget. Kamu hanya perlu berjalan kaki sekitar 10 menit dari gang Bukchon Hanok Village, lokasinya tepat di pinggir jalan, jadi tidak akan susah dicari.
source : https://www.visitkorea.or.id/
source https://www.visitkorea.or.id/

source : https://www.visitkorea.or.id/
Aku memesan Tojong Samgyetang yang paling murah dan original. Disana porsinya gede banget ya, satu ayam utuh dan di dalam ayamnya sudah ada beras ketan. Tapi kita harus memesan satu porsi untuk satu orang, jadi gabisa sharing plate dengan teman. Harganya aku lupa tapi sekitar 100 - 150 ribu per orang, termasuk murah karena rasanya sesuai dengan yang aku bayangkan, segar dan hangat banget cocok kalau dimakan di musim dingin, tapi orang Korea malah lebih memilih menikmati Samgyetang di saat musim panas. Di restaurannya juga disediakan free wifi, ditambah ada banyak side dish yag disiapkan. Kami sempat bingung cara makannya, tapi ahjumma penjaganya dengan baik membantu kami dengan langsung mempraktekan di makanan kami, padahal kami gak meminta bantuan loh, mungkin keliatan bingung kali ya. Overall aku sih suka banget makan disana, karena memang saat itu sudah lapar dan cuacanya benar-benar butuh yang hangat, jadi perfect ditambah restaurannya bersih dan bagus serta pelayanannya yang ok. 

Karena hari masih sore, kami masih memiliki 2 tempat destinasi selanjutnya. Sehabis makan di daerah Bukchon, kami melanjutkan pergi ke Dongdaemun Design Plaza. Tempat ini juga salah satu landmark terkenal di Seoul, biasanya exhibition, conference atau event besar lainnya diadakan disana. Walaupun gak ada acara disana, kita tetap bisa melihat sekeliling gedungnya untuk sekedar menikmati arsitektur gedungnya yang bagus banget. Untuk mencapai kesana, dari Anguk Station kita perlu transit di Jongno (3)-Ga Station, lalu pindah line dan berhenti di Dongdaemun History & Culture Park Station, dari situ pilih keluar di Exit 1 dan voila kita sudah sampai di gedungnya. 


source : https://venuemagz.com/
Sayangnya aku kesana sudah gelap dong, alhasil jadi kurang ciamik fotonya, salah satunya juga karena emang keterbatasan kamera & aku sebagai si photographer💔 Di dalam gedungnya isinya seperti mall gitu loh, banyak toko toko tapi keliatan lumayan sepi, mungkin karena lagi gak ada event ya. Aku ga sempat foto-foto banyak disana, karena sudah hopeless saking gelapnya, aku pun cuma meng-eksplore area luar DDP aja. 










Walaupun lumayan failed di DDP nya, kami memilih untuk berkeliling kompleks Dongdaemun ini, ada banyak shopping center menarik yang jangan sampai terlewat, namanya Dongdaemun Market. Ada yang bentukannya seperti pasar pada umumnya, ada juga yang di dalam gedung-gedung. AKu memasuki salah satu area gedung tempat perbelanjaan, modelnya mirip-mirip ITC-ITC di Jakarta. Kami menyempatkan untuk berhenti dan bebelanja seperti T-shirt ala Korea, Snack-Snack, Pajangan dan hiasan rumah, serta membeli kalendar Idol Kpop untuk oleh-oleh teman-temanku. Anyway, disini bisa ditawar ya, apalagi kalau beli banyak. 
source : https://preparetravelplans.com/dongdaemun-design-plaza-shopping-malls/
Di depan kawasan shopping mall, kebetulan sekali ada sebuah event yang menunjukan beberapa penampilan. Sepertinya sih lagi ada lomba dance cover, karena kami sempat menikmati sebentar dan banyak sekali pendukung masing-masing tiap kelompok. Kami tidak lama disana, karena kami melanjutkan untuk pergi ke Namsan Tower, walaupun sudah lumayan malam, tapi kami tetap menyempatkan untuk kesana. Untuk ke Namsan Tower, sebenarnya lebih enak kalau naik bis, tapi karena kami ingin naik cable car jadi memilih untuk naik subway. Dari Dongdaemun History & Culture Park, kita tinggal berhenti satu stasiun di Myeongdong Station, keluar di exit 4.

Dari Station, kita masih harus berjalan +- 20 menit untuk mencapai lift cable car. Perjalanan ke lokasi sungguh capek banget, karena memang seharian sudah muter-muter, dan saat itu Seoul sudah dingin 0 derajat. Dan ternyata 20 menit menjadi 40 menit, karena kita salah exit stasiun, tapi kita melewati shopping mall Lotte yang besar sekali, takjub banget sih liat lampu-lampu di sepanjang jalan Seoul. Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya kami sampai di depan elevator. Elevatornya cuma satu, jadi perlu gantian untuk naik dan turun penumpang. Saat itu tidak terlalu ramai, jadi setelah menunggu 10 menitan, kami bisa naik elevator dan tidak penuh. Turun dari elevator, kita masuk ke sesuatu tempat yaitu boarding point, disana kita perlu membeli tiket untuk naik cable car. Aku lupa harganya, tapi kalau googling per hari ini untuk adult dengan return ticket sebesar 7000 Won.

Yang aku bayangkan saat naik cable car akan sama dengan di drama Korea, tapi ternyata penuh guys, jadi ga sempat foto-foto hahaha. Turun dari cable car, udara langsung terasa lebih dingin, karena kita berada di titik yang lebih tinggi dari sebelumnya. Dari sana, kita bisa melihat banyak lampu-lampu dan keramaian orang,voilaa sudah sampai lah di Namsan Tower. Hari itu Namsan Tower lumayan ramai, tapi tidak crowded. Kamipun menelusuri tempat iconic disana, yaitu tentu saja love padlock dimana banyak gembok gembok yang ditaro dan sebelumnya dituliskan nama pasangan masing-masing. Aku tadinya ingin beli tapi mahal banget bok harga gemboknya, sekitar 10000 Won keatas.





Di Namsan Tower juga ada banyak cafe, tempat belanja souvenir juga beberapa toko. Aku mencari sebuah photobox dimana kita bisa berfoto bareng Artis Kpop di backgroundnya. Sounds weird, tapi aku benar-benar serius nyari loh, sampai akhirnya ketemu di lantai paling bawah gedung tersebut. Kita harus bayar 5000 Won dan self service, bisa pilih artis siapa aja yang tersedia disana. Dan tentu saja, aku pilih Bigbang! hahah ini dia fotonya.



Kami disana hanya sekitar 1.5 jam, karena udah ga kuat dengan dinginnya. Sebelumnya kami sempat membeli Oden juga walaupun harganya lebih mahal 2 kali lipat dibanding di luar sana. Kami menggunakan cable car lagi dengan rute yang sama, tapi kali ini menunggu elevatornya lumayan lama dan surprisingly banyak orang yang baru dateng ke Namsan Tower padahal sudah jam setengah 11 malam. Kami pun kembali ke Guest house menggunakan subway tapi kali ini kami masuk di pintu yang benar, jadi ga perlu jalan kaki 40 menit lagi. Such a long day but happy indeed. I will see you in my next post!

Xo,
Riana💋

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Comments

Popular posts from this blog

The Hidden Gems : Produce 101 Season 2 & Nuest part 1

As I write in  here , I love Bigbang so much, even though currently they are not active, sometimes I still continue searched their names in twitter or google. Right now, I will tell story about another group that I like named is Nuest. Sounds familiar but never heard their song? yes, that's also me. Before I watched Produce 101 season 2, I ever heard about their name, but neither songs and members. I will write from the beginning how I got to know them.  source : https://www.soompi.com/ Produce 101 is a sensational program in Korea, it create a variety show with 101 trainees  from many agencies joined and competed each other. I knew this program from Saniy and Ajeng, they told me this show was interesting and must be watched. I watched the entire episodes of season 1 until we got IOI. So, every episodes, the trainees will have mission. First, it will show each agency performance and the teacher (which is also celebrity) will judge them to each classes that fit their capabili

K-drama Review : The Beauty Inside

Hello, everyone. I am bored to write about my travel activity in this blog, so I decide to put another themes my personal review about anything. As fans of Korean Drama, I want to write my review about a drama which already finished on air. And here I go, the drama that I choose is The Beauty Inside. source : https://inikpop.com/ The Beauty Inside is drama adaptation from a movie with same title, as I know Han Hyo Joo is the main lead. The Beauty Inside drama version has Seo Hyun Jin as Han Se Kye (HSK) and Lee Min Ki as Seo Do Jae (SDJ) as lead actor. This drama tell story about an actress named HSK who super famous in South Korea, but this woman have problem keep running away like in shoot drama, award show, interview etc. The beginning of drama, we introduced to her went to award ceremony with beautiful dress, when her name called as the winner in one nomination, she went to the stage but something weird happen to her, her eyes was shaking and felt strange, and he left the st

Rekomendasi Makanan di KLIA - Bandara Malaysia (4Fingers, Nooodles, Sushi King & ILoveYoo)

Bandara selalu jadi tempat favorit aku, karena biasanya kalau ke bandara artinya mau liburan kan ya? hehe. Kalau lagi tidak ada kegiatan atau bingung mau kemana lagi di hari kepulangan ke Jakarta, biasanya aku akan pergi ke bandara lebih cepat dari seharusnya. Setelah beres check in dan taruh bagasi, aku sering keliling bandara, untuk mencoba makanannya atau sekedar membeli oleh-oleh yang ada disana. Banyak banget yang bisa dibeli bandara, makanya aku selalu menyisakan uang cash di setiap liburan, karena sisanya mau dihabiskan di bandara saja. Kalau aku biasanya beli oleh-oleh khas Negara/Kota yang aku kunjungi, cokelat, souvernir ataupun makanan, tumbler Starbuck dan lain-lain. Walaupun harganya biasanya sedikit lebih mahal dibanding diluar, tapi ya gapapa buat sekalian habisin uang recehan (karena biasanya uang sisa itu uang receh✌). Kalau kalian juga sering seperti aku, nah aku mau share makanan apa aja yang enak dan worth it untuk dicoba di Bandara KLIA 2 - Malaysia. Cobain yaa.  1