Skip to main content

Itinerary Jalan - Jalan di Thailand Day 1 : Chatuchak Market & Asiatique The Riverfront

Thailand adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang pengen banget gue datangin untuk liburan di sana. Kenapa pilih Thailand ? Banyak. Lihat review-review dan postingan teman-teman di media sosial, Thailand seperti negara yang mudah dijangkau tapi memberikan pengalaman yang menyenangkan, makanan disana masih sesuai dengan lidah orang Indonesia dan yang pasti enak juga, budget friendly, dekat dan banyak tempat wisata yang keren-keren. 

Kali ini gue mau cerita tentang liburan  di Thailand selama 5 hari bareng teman-teman SMA. Jadi sebelumnya, kenapa tiba-tiba bisa pergi ke Thailand? Karena saat itu Thai Lion baru saja membuka penerbangan dari Jakarta, jadi buru-buru bilang ke teman-teman gue untuk segera beli dan liburan di sana. Teman-teman SMA gue ini adalah Sity, Arini, Adit dan Ferry, kita dulunya anak-anak yang sok-sokan ikut OSIS MPK di sekolah, dan Alhamdulillah masih teman main bareng sampe sekarang. Setelah pembicaraan di grup whatsapp akhirnya kita menentukan tanggal keberangkatan dan beli tiket, kita dapat tiket seharga Rp 1,1 juta++ untuk pulang pergi. Murah banget kan? Apalagi sekarang pas lihat harga tiketnya paling murah 2 juta++ untuk PP. Setelah drama buat menentukkan tanggal cuti dll, akhirnya berangkat lah kita ke Thailand. Gue berangkat dari tanggal 18 - 22 September 2016

Berangkat bareng dari depok, gue bawa dua koper, 1 koper kosong yang mau diisi oleh-oleh (visioner kan). Jam 10 berangkat dari Jakarta, penerbangannya sekitar 3.5 - 4 jam, Alhamdulillah lancar dan turun dengan selamat di Don Mueang International Airport. Selesai imigrasi dan pengambilan bagasi, gue langsung cari counter SIM Card, tidak jauh dari arrival gate, kita bisa langsung lihat banyak sekali toko-toko SIM Card yang menjual barang dagangannya, setelah di cek lagi ternyata harga ketiga providernya mirip-mirip. Akhirnya beli lah kita semua SIM Card yang harganya sekitar 200 Baht untuk 7 hari sudah ada paket data dan gratis teleponnya, ohiya bonus service pemasangan di handphone juga loh. 

First impression untuk bandaranya sendiri, ramai, luas, sibuk dan terlihat tua, kalau dibandingkan dengan Bandara Ultimate T3 Soekarno Hatta, jauh lebih bagus bandara kita. Selesai masalah SIM Card, salah satu dari rombongan kami memesan grab car, kita pesan dua grab-nya, btw disana juga ada Grab untuk lebih dari 6 orang tapi harganya lebih mahal ya.  Perjalanan dari bandara ke hotel kami di daerah Pratunam sekitar 45 menit, bisa lewat tol ataupun jalan biasa. Supir grab kami memilih untuk lewat tol, karena Bangkok ternyata macet juga seperti Jakarta. Untuk ongkos Grab nya 450 Baht sudah termasuk uang Tol. 

Selama di perjalanan, layaknya turis gue lihat lihat sepanjang jalan, Bangkok ternyata mirip dengan Jakarta, jalan layangnya seperti kita ada di daerah Grogol dan juga kemacetannya ada dimana-mana, walaupun tidak separah di Jakarta ya, banyak gedung bertingkat tapi trotoarnya lebar-lebar.  Sampai lah kita hotel, gue menginap di iCheck inn Mayfair Pratunam dengan rate Rp 450.000/malam (tidak termasuk sarapan).  Saat check inn, mereka akan meminta copy dari paspor masing-masing. Kita memesan dua kamar, satu orang perempuan dan satu untuk laki-laki. Karena perempuannya ada 3, maka kita dikenakan charge untuk extra bed perharinya 100 Baht. Kenapa kita pilih hotel di daerah Pratunam ? Karena sebenernya tidak sengaja cari yang ada di kota dan murah hotelnya, tapi kita tidak menyesal, nanti akan gue jelasin alasan daerah ini menyenangkan sekali. Untuk kamarnya sendiri so-so lah, layaknya hotel bintang tiga yang sering kita datangi. Nilai plusnya, di lobi nya disedikan minuman gratis seperti susu dan kopi, kita bisa ambil sepuasnya. 
source : https://www.priceline.com/
Sampai hotel, kita semua beres-beres koper, mandi dan juga istirahat sebentar. Sepertinya kita di hotel hanya satu jam, karena jadwal kita padat sekali (cielah). Kami melanjutkan perjalanan ke destinasi pertama Chatuchak Market, sekalian cari makan siang yang udah kelewat sore. Selama di Thailand, transportasi yang gue pakai adalah BTS (semacem skytrain), bis (kalau ke luar Bangkok) dan Grab/Uber. Dari hotel ke BTS Station Phaya Tai, kita harus berjalan kaki sekitar 10 menit. Bisa lebih cepat kalau lewat jalan kecil gang-gang, dan percayalah karena di sana musim hujan, masih banyak jalanan yang becek banyak genangan air seperti di Jakarta. 

Sampai di stasiun, kita bisa langsung ke vending machine untuk membeli tiket. Disini caranya kita tinggal menentukan tujuan stasiun dan lihat di atas peta stasiun dan nominal uang yang dibutuhkan, setelah itu kita tinggal memasukan uang yang disesuaikan. FYI, untuk pecahan uang nya hanya bisa menggunakan uang koin, tapi tenang saja, kalau kita cuma ada uang kertas, bisa langsung menukarkan di loket penukaran uang. Setelah selesai, akan keluar kartu yang kita gunakan untuk tap di gate masuk, dan harus kita masukkan ke tap machine saat keluar gate di stasiun tujuan.  Untuk ke Chatuchak Market,  dari Phaya Tai kita harus turun di Mo Chit stasiun sekitar 10 menit perjalanan. 

Untuk keretanya sendiri hampir mirip dengan commuter line Jabodetabek, duduk berjajar lengkap dengan AC nya. BTW, kalau kalian mau ke Chatucak Market, pasar ini hanya buka di hari Sabtu-Minggu, di sana jual berbagai macam hal yang murah- murah. Setelah sampai, kami langsung mencari makan. Sampai di area pasar, banyak sekali warung tenda di pinggir jalan yang berjualan, kami memilih mencoba makan makanan khas Thailand yaitu Tom Yum dan Pad Thai di warung tenda pinggir jalan. Dan porsi makanan di sana, besar-besar sekali, bahkan kita cuma pesan satu mangkok untuk berlima. Kami menghabiskan 450 Baht untuk semangkok Tom Yum dan sepiring Pad Thai. Murah sekali kan ?



Selesai mengisi perut, kita langsung masuk ke area pasar yang ramai sekali. Disini kita berpisah, geng cowo dan geng cewe, dan janjian untuk kumpul di dekat stasiu Mo Chit pada pukul 6 sore. Geng cewe pun sibuk belanja, gue sendiri beli beberapa barang seperti snack manisan durian dan mangga seharga 450 Baht untuk 3 pcs, dompet lucu buat mamah 180 Baht, Nestea yang terkenal itu 100 Baht 1 pcs dan Baju Murah seharga 175 Baht. Inget guys, kalau ke sini harus banget di tawar ya, bisa setengah harganya loh. 
source : http://travel.tribunnews.com/
Tips kalau mau ke Chatuchak market, pastikan pakai baju yang nyaman dan bawa air minum ya karena di sana panas dan gerah banget, kita juga harus hati-hati infonya di sana banyak pencopet. There's no ATM or Debit machine, jadi bawa uang cash yang banyak. 

Sebenarnya, setelah dari Chatuchak kita ingin mencoba restoran hits yaitu Chocolate Ville, restoran ini baru buka jam 4 sore dan terkenal karena interiornya yang ala ala Eropa, sayangnya karena jadwal berkumpul kita tidak sesuai jadwal dan badan sudah kumel, maka kita batal untuk ke sana dan memutuskan untuk melanjutkan ke Asiatique. 

Untuk sampai ke asiatique, kita harus menaiki BTS lagi ke stasiun Saphan Taksin, kurang lebih 15 menit dari Mo Chit dengan harga 50 Baht. Setelah sampai di stasiun, kita bisa langsung ke dermaga Sathorn yang tepat ada di bawah stasiun. Dari situ kita bisa menunggu shuttle boat gratis menuju Asiatique The Riverfront. Shuttle boat sendiri punya jadwal keberangkatannya. Sebenarnya sangat disayangkan, gue ke Asiatique sudah malam hari karena kalau sore hari pasti kita bisa dapat pemandangan yang bagus. Pemandangan di sungai Chao Phraya ini luar biasa karena dilatarbelakangi oleh gedung-gedung, jadi pasti bagus untuk foto-foto. 






Sampai di Asiatique, wah gue cuma bisa berdecak kagum, walaupun badan udah lengket dan bawa belanjaan di kantong kresek hitam, tetap semangat karena pemandangan dan situasi yang ramai jadi bikin happy lagi. Jadi, ada apa sih di Asiatique ? Asiatique sendiri seperti suatu kawasan perbelanjaan dan hiburan dengan konsep open-air. Banyak restauran dan atraksi menarik yang bisa kita dapatkan disini. Sebelum berkeliling, kita istirahat dulu sebentar sambil menikmati keramaian di depan kita. 






Selesai istirahat, kita berkeliling Asiatique shopping mall ini, gue tertarik sekali dengan restauran-restauran yang ada disana, karena instagram-able dengan konsep Europe. Gue juga mencoba masuk ke beberapa toko yang menjual baju dan aksesoris lucu dari Bangkok, sayangnya harganya terlalu mahal kalau dibandingan dengan chatuchak, jadi kita semua mencoba bersabar aja, siapa tau besok-besok ketemu yang lebih murah kan? Gue sempat jajan-jajan lucu yaitu membeli thai ice tea di sana harganya sekitar 50 baht di Nude Dern Bar, karena kita harus coba thai tea asli dari negaranya dong. 

Ada satu wahana yang menarik yaitu Feris Wheel yaitu bianglala yang tinggi banget. Tapi sayangnya, gue dan teman-teman ga naik ke sana, karena harganya mahal. Kalau dulu sih harganya 250 Baht untuk satu orang. Kalau ada kesempatan lagi ke sana, kayaknya wajib harus naik Feris Wheel deh. Karena kita tidak mampu untuk naik Feris Wheel, jadi kita cuma nongkrong saja duduk duduk di pinggir jalan di depannya sambil foto-foto dan melihat orang lalu lalang. 


 














Setelah puas melihat-lihat di Asiatique, kami pun memutuskan untuk pulang kembali ke Hotel. Sebelum sampai dermaga, ada satu patung perempuan yang dikelilingi locked key seperti ala-ala di Namsan Tower Korea ituloh, jadilah kita mampir sebentar buat foto-foto. 



Kali ini antrian shuttle boat gratisnya lumayan panjang, mungkin karena sudah hampir jam 11 malam (shuttle boat terakhir jam 11.30 PM). Gue pun kembali ke hotel sama dengan rute sebelumnya, naik BTS dan turun di Phaya Tai statiun. Ohiya, kalau mau ke Asiatique sebenarnya tidak harus naik shuttle boat, kita pun bisa naik Uber/Grab lewat jalur darat, tapi sudah dipastikan harganya pasti mahal. 



Sekian dulu cerita hari pertama di Bangkok, akan dilanjutkan di postingan berikutnya.

Xo, 

Comments

Popular posts from this blog

The Hidden Gems : Produce 101 Season 2 & Nuest part 1

As I write in  here , I love Bigbang so much, even though currently they are not active, sometimes I still continue searched their names in twitter or google. Right now, I will tell story about another group that I like named is Nuest. Sounds familiar but never heard their song? yes, that's also me. Before I watched Produce 101 season 2, I ever heard about their name, but neither songs and members. I will write from the beginning how I got to know them.  source : https://www.soompi.com/ Produce 101 is a sensational program in Korea, it create a variety show with 101 trainees  from many agencies joined and competed each other. I knew this program from Saniy and Ajeng, they told me this show was interesting and must be watched. I watched the entire episodes of season 1 until we got IOI. So, every episodes, the trainees will have mission. First, it will show each agency performance and the teacher (which is also celebrity) will judge them to each classes that fit their capabili

K-drama Review : The Beauty Inside

Hello, everyone. I am bored to write about my travel activity in this blog, so I decide to put another themes my personal review about anything. As fans of Korean Drama, I want to write my review about a drama which already finished on air. And here I go, the drama that I choose is The Beauty Inside. source : https://inikpop.com/ The Beauty Inside is drama adaptation from a movie with same title, as I know Han Hyo Joo is the main lead. The Beauty Inside drama version has Seo Hyun Jin as Han Se Kye (HSK) and Lee Min Ki as Seo Do Jae (SDJ) as lead actor. This drama tell story about an actress named HSK who super famous in South Korea, but this woman have problem keep running away like in shoot drama, award show, interview etc. The beginning of drama, we introduced to her went to award ceremony with beautiful dress, when her name called as the winner in one nomination, she went to the stage but something weird happen to her, her eyes was shaking and felt strange, and he left the st

Rekomendasi Makanan di KLIA - Bandara Malaysia (4Fingers, Nooodles, Sushi King & ILoveYoo)

Bandara selalu jadi tempat favorit aku, karena biasanya kalau ke bandara artinya mau liburan kan ya? hehe. Kalau lagi tidak ada kegiatan atau bingung mau kemana lagi di hari kepulangan ke Jakarta, biasanya aku akan pergi ke bandara lebih cepat dari seharusnya. Setelah beres check in dan taruh bagasi, aku sering keliling bandara, untuk mencoba makanannya atau sekedar membeli oleh-oleh yang ada disana. Banyak banget yang bisa dibeli bandara, makanya aku selalu menyisakan uang cash di setiap liburan, karena sisanya mau dihabiskan di bandara saja. Kalau aku biasanya beli oleh-oleh khas Negara/Kota yang aku kunjungi, cokelat, souvernir ataupun makanan, tumbler Starbuck dan lain-lain. Walaupun harganya biasanya sedikit lebih mahal dibanding diluar, tapi ya gapapa buat sekalian habisin uang recehan (karena biasanya uang sisa itu uang receh✌). Kalau kalian juga sering seperti aku, nah aku mau share makanan apa aja yang enak dan worth it untuk dicoba di Bandara KLIA 2 - Malaysia. Cobain yaa.  1