Hari yang paling di tunggu-tunggu pun tiba, yeaaay! Sudah lama sekali saya ingin pergi ke Phuket, melihat banyak video di Youtube, Phuket seperti tempat yang sulit untuk di-gapai, tapi ternyata hari itu saya sudah ada di Phuket. Semalam kami semua berdoa, agar keesokan hari tidak turun hujan, dan Alhamdulillah paginya tenyata cuaca cukup cerah. Selesai sarapan, saya dan teman-teman sudah bersiap keluar Hotel menunggu Miss Ladda's driver untuk menjemput kita.
Ternyata saya cukup terkejut setelah tau di mobil bukan hanya rombongan kita saja, sudah ada beberapa orang yang duduk di dalam mobil, malahan kita adalah rombongan terakhir yang dijemput oleh driver. Kurang lebih 45 menit sampailah kita di pinggir Rassada pier, dan disana sudah banyak turis turis yang berkumpul dari rombongan lain. Kita diminta berkumpul untuk briefing sebentar dan dikenalkan dengan guide-nya yang bernama Lucy. Lucy membagikan gelang ke masing-masing orang untuk menandakan rombongan miliknya. Sambil menunggu persiapan selesai di speedboat, kita bisa menikmati roti, kue dan minuman dalam buffet.
Lucy memanggil kita dan memberikan kita obat yang sepertinya mirip antimo, jaga-jaga kalau kita mabuk di perjalanan. Speedboat nya cukup luas, ada banyak turis yang ikut rombongan kami. Awal perjalanan banyak yang berfoto sambil ketawa bahagia, tapi setelah beberapa saat semuanya berubah. Karena goncangan air laut membuat kita jadi mual, beberapa orang sudah ada yang muntah, untungny Lucy menyediakan kantong plastik yang akan diberikan ke kita. Alhamdulillah saya tidak muntah walaupun sudah mual sekali.
Pulau pertama yang dikunjungi adalah Khai Nai Island, sekitar 1.5 jam perjalanan dari Rassada pier. Kita diberi waktu 1.5 jam untuk menikmati suasana pulau ini. Pulau ini ramai sekali tapi sangat bagus, air lautnya jernih, pasir pantainya putih bersih dan langitnya pun mendukung, saya seperti sedang shooting video clip. Lucy pun menyediakan buah-buahan dan soft drink yang bisa dimakan, seperti semangka dan nanas. Disana menyediakan jasa banana boat, jetski dan snorkeling tapi karena saat itu ombaknya lumayan besar, jadi kami hanya berkeliling dan main air di pinggir pantai saja.
Melanjutkan perjalanan, speedboat saya berkeliling dan berhenti di beberapa tempat, salah satunya ke Viking Cave. Viking Cave ini seperti gua yang katanya berbentuk ukiran seperti perahu, sayangnya kita tidak bisa masuk ke dalam gua ini, hanya bisa melihatnya dari dalam speedboat. Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan ke Pileh Cove, tempat ini bagus banget. Disini kami berhenti cukup lama, karena kita dipersilakan untuk berenang. Pileh Cove ini sebuah lagoon kecil yang dikelilingi tebing karang yang tinggi dengan air berwarna biru tosca. Airnya sangat tenang dan dingin, tidak ada ombak, jadi sangat cocok untuk berenang. Saya sendiripun memberanikan diri untuk berenang disana, tentu saja tetap pakai life jacket.
Kalau mau berenang disana, kalian harus bawa handuk sendiri ya, karena tidak disiapkan. Saya pun tidak bawa persiapan handuk sama sekali, jadi menunggu baju basah kering sendiri di tubuh. Selanjutnya speedboat beranjak ke Monkey Beach, dimana banyak monyet berkeliaran bebas di pinggir pantainya. Disana ada peraturan bahwa kita tidak boleh turun ke pantai, karena monyetnya sangat agresif, jadi kita hanya bisa melempari kacang dan roti dari dalam speedboat. Tujuan selanjutnya harusnya Maya Bay, tempat Leonardo Dicaprio shooting The Beach. Sayangnya pada saat itu, di depan pantai ada bendera merah yang artinya kita tidak boleh masuk kesana karena ombaknya yang sangat tinggi. Sedih sekali rasanya saya saat itu, karena Maya Bay merupakan salah satu highlight dari hoping island ini.
Tiba saatnya untuk makan siang, kami pun berhenti di Phi-Phi Island. Pulau ini besar sekali dan banyak resort serta penduduk yang hidup di sana. Ternyata makanan untuk kita adalah di buffet restauran dengan menu makanan khas Thailand. Tenang saja, makanan disana 100% halal. Setelah selesai makan, kita bisa berkeliling pulau sambil befoto-foto menikmati Phi-Phi Island.
Selesai berkeliling, Lucy meminta kami untuk kembali ke speedboat untuk melakukan snorkeling. Lokasi snorkeling tidak terlalu jauh dari Phi Phi Island. Setelah sampai, Lucy memberikan peralatan snorkeling kepada kami. Tidak semua orang ikut snorkeling, sepertinya hanya ada dua rombongan saja termasuk saya dan teman-teman. Airnya disana pun sangat dingin dan jernih, saya senang sekali karena entah mengapa saat itu saya snorkeling sambil ketawa-ketawa bersama teman saya karena melihat kerempongan sendiri. Sayangnya, snorkeling disini tidak lebih bagus dibanding di Pulau Pahawang (saya cuma pernah snorkeling di Pahawang), ikan dan karangnya sedikit. Jadi untuk urusan alam saya bisa memastikan kalau Indonesia jauh lebih kaya dan indah dibanding di luar negeri. Setelah 20 menit, Lucy memangggil kami dan kamipun melanjutkan perjalanan.
Perjalanan pulang sungguh membuat saya mual, goncangan ombaknya sangat besar. Ada rombongan lain yang duduk dibagian belakang speedboat harus pindah tempat duduk, karena mereka basah kuyup karena terkena ombak dari ekor belakang boat. Basah kuyupnya bukan cuma basah kena gerimis hujan ya, tapi seperti habis jatuh ke kolam renang. Saya pun semakin merasa mual, di sebelah saya ada seorang turis bule yang sepertinya dari Eropa, dengan baik hatinya menawarkan obatnya ke saya, mungkin dia bisa melihat kondisi muka saya yang sudah tidak enak ini. Akhirnya saya meminum obat itu, tapi ternyata saya masih tetap mual, sampai akhirnya saya pun muntah di kantong plastik Lucy. Beberapa teman saya pun ada yang muntah, efek baju kering di badan dan juga goncangan ombak ini.
Setelah perjalanan pulang kurang lebih dua jam, kami pun sampai ke Rassada Pier. Sebelumnya kami mengumpulkan uang, untuk memberi tips kepada Lucy semampunya. Dia memutarkan kotak yang digunakan untuk penyimpanan uang tersebut. Sampai di pelabuhan, kami pun langsung disambut Miss Ladda dan diantarkan kembali ke hotel. Di hotel, kami langsung mandi, bersih-bersih dan packing karena kami harus kembali ke Bangkok hari itu. Driver Miss Ladda pun menjemput kami dan mengantarkan kami ke bandara. Sampai bandara, saya sangat kelaparan, karena masih ada waktu sebelum boarding, kami membeli Subway sebagai makan malam. Subway disana seharga 228 Baht sudah paket minum, sandwich dan cookies.
Kami pun berangkat kembali ke Bangkok menggunakan Lion Air lagi dengan harga tiket kurang dari 250 ribu Rupiah. Alhamdulillah, flight kali ini lancar tidak sama seperti flight yang bikin deg-degan kemarin. Sampai di DMK airport, kami langsung meluncur ke hotel kami kembali di Icheck Inn Myfair Pratunam menggunakan grab. Saya sampai sudah hapal tempat menunggu grabnya, saking tiap hari selalu bolak balik bandara ini. Di perjalanan pun kami tertidur lelap, karena saking capeknya. So, that's it cerita saya di Phuket, di postingan selanjutnya, saya akan menceritakan cerita di hari keempat dan kelima di Thailand. See you!
Xo,
Riana💋
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Read More :
Thailand Trip 1 : Itinerary Jalan - Jalan di Thailand Day 1 : Chatuchak Market & Asiatique The Riverfront
Thailand Trip 2 : Itinerary Jalan - Jalan di Thailand Day 2 : Grand Palace, Wat Pho & Bang La Road
Thailand Trip 3 : Itinerary Jalan - Jalan di Thailand Day 3 : One Day Trip to Phuket
Thailand Trip 4 : Itinerary Jalan - Jalan di Thailand Day 4 : Floating Market Pattaya, Big Buddha Laser & Silverlake Vineyard
Thailand Trip 5 : Itinerary Jalan - Jalan di Thailand Day 5 : Pratunam Market & MBK Center
Thailand Trip 1 : Itinerary Jalan - Jalan di Thailand Day 1 : Chatuchak Market & Asiatique The Riverfront
Thailand Trip 2 : Itinerary Jalan - Jalan di Thailand Day 2 : Grand Palace, Wat Pho & Bang La Road
Thailand Trip 3 : Itinerary Jalan - Jalan di Thailand Day 3 : One Day Trip to Phuket
Thailand Trip 4 : Itinerary Jalan - Jalan di Thailand Day 4 : Floating Market Pattaya, Big Buddha Laser & Silverlake Vineyard
Thailand Trip 5 : Itinerary Jalan - Jalan di Thailand Day 5 : Pratunam Market & MBK Center
Comments
Post a Comment