It's our honeymoon!! Di H+2 Minggu menikah, akhirnya kita bisa juga honeymoon. Sengaja memilih tanggal segitu, karena memang mau rehat dulu dari kesibukan sebelum dan sesudah hari H. Jadi memang sudah direncanakan untuk menunda honeymoon-nya walaupun cuma 2 minggu. Kami memutuskan untuk memilih Jepang sebagai destinasinya. Jepang-nya pun hanya di daerah Osaka dan Kyoto.
Kami naik pesawat Cathay Pacific dan harus transit selama 2 jam di Hongkong Airport. Ini kedua kalinya aku transit di bandara tersebut, tapi sayangnya gak pernah keliling Hongkong. Di Jepang saat itu sedang musim gugur menuju winter, jadi udara cukup dingin (kami pergi di pertengahan November). Jadi, saat kami keluar pesawat dan sampai di Kansai Airport, kami langsung memakai jaket.
Kami memilih untuk naik kereta untuk menuju homestay di daerah Namba. Dari arrival hall, aku naik ke lantai 2 ke arah stasiun (just follow the signboard). Dari situ, kita bisa tinggal beli tiketnya di ticket box. Kami memang tidak membeli JR Pass, one day trip ticket dll , karena memang tidak berencana akan ke Tokyo. Membeli tiket satuan memang lebih mahal sih sebenarnya. Harga tiketnya sebesar 920 Yen per orang. Perjalanan dari Kansai Stastion ke Namba Airport tidak terlalu lama, kereta juga masih sepi.
Kami menyewa homestay melalui airbnb namanya Morihouse Namba#8 entire apartment, harganya sekitar 2,3 juta untuk 2 malam. Semua hotel di Jepang memang terkenal mahal apalagi di saat peak season seperti saat itu. Sekitar 10 menit dari Namba Station dan dekat sekali dengan Kuromon Market.
source : https://www.airbnb.ca/ |
source : https://www.airbnb.ca/ |
source : https://www.airbnb.ca/ |
source : https://www.airbnb.ca/ |
Pertama kali masuk, sempat shock karena kecil juga ya kamarnya, liftnya juga kecil sih. Walaupun kecil tapi lumayan lengkap, ada free portable wifi, microwave, kitchen, kulkas dan toiletries. Kamar mandinya juga lumayan kecil, kalau mau mandi harus berdiri di dalam bath tub yang juga kecil. Setelah selesai beristirahat dan mandi, kami langsung pergi menuju Dotonbori. Kami berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit, dan melewati Namba Market yang terkenal itu. First Impression aku, pasarnya rapi dan terang banget, walaupun ramai orang tapi gak ganggu karena jalanannya besar. Dan rameee banget di sepanjang jalan, I am happy gak nyangka sih bisa sampai juga ke Jepang.
Di ujung area namba ini, kamu akan menemukan the famous Dotonbori, icon kota Osaka. Kalau kamu mau mencoba street food di Osaka, you should come to Dotonbori, eat 'till drop. Aku terkesima karena jalanan ini ramai banget sama manusia. Di kanan kiri ada berderet toko makanan dan toko asesoris yang kayak gak ada abisnya. Tentu saja kalau ke Dottonbori kamu harus coba takoyaki-nya dong. Disana ada banyak kedai takoyaki, kami memilih yang paling ramai antriannya saja. Cara memesannya, kamu hanya perlu membayar dan memilih menu di vending machine, setelah itu sambil antri kamu memberikan kertas yang keluar di vending machine ke petugasnya, dan setelah itu tinggal menunggu takoyaki jadi deh.
Kalau mau makan di sana, kalian harus menunggu sebentar, karena ternyata tempat duduknya hanya sedikit. Rasanya? ENAKKKK!! Isinya tuh beneran banyak dan adonannya lembut banget. Kami pun jajan lagi, kali ini mencoba mochi yang dibakar, waktu membakarnya lumayan lama juga loh.
Setelah lumayan keisi perutnya, kami kembali berkeliling dan kali ini menuju ke Shinsaibashi. Shinsaibashi ini letaknya berdekatan dengan Dotonbori, masih satu area. Kalau kamu mau belanja berbagai macam dari mulai sepatu, tas, makeup, skincare Jepang, inilah tempatnya. Pasar ini terdiri dari banyak komplek perbelanjaan yang bisa kamu datengin satu-satu. Saking sibuknya berbelanja, aku sampai tidak sempat foto apapun disana.
source : https://theculturetrip.com/ |
Puas berbelanja, kami kembali ke Dotonburi. Kali ini kami mau menikmati pemandangannya sambil mencari tempat untuk makan malam. Tujuan kami yaitu mau ke Glico Man yang terkenal itu. Dan karena itu mainstream place, tentu saja ramai orang yang mau ambil foto disana juga. Sayangnya saat itu billboardnya lagi mati, jadi foto Glico Man-nya kurang bagus. Di depan Glico Man juga ada Ebisu Bridge & Canal River. Di Canal River ini kita bisa naik boat untuk mengitari Dotonbori dari sungai.
Kami memutuskan untuk makan di Ramen Halal Naritaya, kalau di maps sih 10 menit ya dari Glico Man Sign, tapi kok rasanya aku jalan setengah jam gak sampe-sampe ya haha. Restauran ini memang ada diluar area Dotonbori sih, tapi tidak terlalu jauh dari sana. Setelah sampai, kami langsung memesan makan dan ternyata hampir semua waiternya adalah orang Indonesia. Mereka ini pelajar-pelajar yang lagi part time gitu, wow proud of you!
Harga ramennya tidak terlalu mahal, dan enak banget! kuahnya enak bangeeet, gak pedes tapi gurih pokoknya enak deh. Aku tuh gak nyesel jalan jauh demi makan ini, karena emang seenak itu. Keesokan harinya juga aku makan di tempat ini juga, saking masih kepikiran enaknya. Recommended banget buat kamu yang mau cari makanan halal dan di daerah Dotonbori, kamu bisa kunjungi kedai Ramen Halal Naritaya ini, rasanya gak akan bikin menyesal.
Setelah perut kenyang, kamipun kembali ke homestay. Selama di perjalanan pulang, setiap 10 menit sekali, kami berhenti buat menikmati jalanan Osaka yang indah banget. Teratur, bersih, rapi dan tempat pejalan kakinya juga lebar, lampu dimana-mana, wow banget deh ngeliatnya. Anyway, arah jalan saat berangkat dan pulang itu beda ya, kami pakai google maps selama disana. Itu pentingnya akses internet, kamu bisa sewa portable wifi atau bisa juga rooming. Kalau aku kebetulan rooming dari Telkomsel, sedangkan homestay kami juga memberikan free portable wifi yang dipakai suamiku.
So sekian dulu cerita hari pertama aku Jepang. Masih terkagum-kagum sama negara ini bahkan baru satu hari, rasanya mau tinggal disana saja. Let's meet on my next post. See you!
Xo,
Riana💋
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Read More :
Japan Trip 1 : Japan Trip Day 1 : Osaka, Morihouse Namba, Dotonbori, Shinsaibashi, Ramen Halal Naritaya Review
Japan Trip 2 : Japan Trip Day 2 : Universal Studio Japan & The Wizarding World of Harry Potter
Japan Trip 3 : Japan Trip Day 3 : Osaka Castle, Brooklyn Roasting Company, Trip to Kyoto, Guest House One More Heart Kyoto Station Review, Sushi no Musashi
Japan Trip 4 : Japan Trip Day 4 : Fushimi Inari Taisha, Kinkakuji Temple, Gion Street, Pablo Green Tea, Ramen Halal Naritaya Gion
Japan Trip 5 : Japan Day Trip 5 : Sagano Romantic Train, Arashiyama Bamboo Forest, Tenryuji Temple, Yoshiya Okunoniwa, %Arabica Coffee, Nakanoshima Park, Shijo Dori, Teramachi and Shinkyogoku Shopping Arcades, Ayam-ya Ramen Review
Japan Trip 6 : Japan Trip Day 6 : Avanti Shopping Mall, Nishiki Market & Shijo Dori
Japan Trip 7 : Japan Trip Day 7 : Cara ke Airport dari Kyoto, Belanja di Kansai Airpot & Sanuki Udon Halal Food Review
Japan Trip 1 : Japan Trip Day 1 : Osaka, Morihouse Namba, Dotonbori, Shinsaibashi, Ramen Halal Naritaya Review
Japan Trip 2 : Japan Trip Day 2 : Universal Studio Japan & The Wizarding World of Harry Potter
Japan Trip 3 : Japan Trip Day 3 : Osaka Castle, Brooklyn Roasting Company, Trip to Kyoto, Guest House One More Heart Kyoto Station Review, Sushi no Musashi
Japan Trip 4 : Japan Trip Day 4 : Fushimi Inari Taisha, Kinkakuji Temple, Gion Street, Pablo Green Tea, Ramen Halal Naritaya Gion
Japan Trip 5 : Japan Day Trip 5 : Sagano Romantic Train, Arashiyama Bamboo Forest, Tenryuji Temple, Yoshiya Okunoniwa, %Arabica Coffee, Nakanoshima Park, Shijo Dori, Teramachi and Shinkyogoku Shopping Arcades, Ayam-ya Ramen Review
Japan Trip 6 : Japan Trip Day 6 : Avanti Shopping Mall, Nishiki Market & Shijo Dori
Japan Trip 7 : Japan Trip Day 7 : Cara ke Airport dari Kyoto, Belanja di Kansai Airpot & Sanuki Udon Halal Food Review
Comments
Post a Comment