Japan Trip Day 4 : Fushimi Inari Taisha, Kinkakuji Temple, Gion Street, Pablo Green Tea, Ramen Halal Naritaya Gion
Bangun pagi hari itu terasa bedanya, karena aku ada di Kyoto. YEAAAY! Banyak yang bilang Kyoto itu indah, dan karena baru sampai semalam aku jadi penasaran banget untuk eksploring kota ini. Setelah siap-siap dan sarapan dendeng & ikan teri yang aku bawa dari Indonesia, kami-pun berangkat ke tujuan pertama yaitu Fushimi Inari Taisha. Entah kenapa suasana di Kyoto lebih terasa "desa" dan lebih terasa "autumn" nya dibanding kemarin di Osaka, and I Loved it, bahkan railway-nya pun terlihat lebih jadul.
Dari stasiun Kyoto, pilihlah Nara Line dan berhenti di Inari Station, dari stasiun sudah dekat sekali dengan lokasinya. Plan awalnya aku mau banget ke Fushimi Inari Taisha dengan menyewa Kimono, bahkan aku sudah mencari tempat penyewaan bajunya yang juga ada di dekat sana. Sayangnya suami aku gak mau, maybe next time ya Amiin. Fushimi Inari Taisha ini free entrance, dan ramai banget padahal saat itu weekday.
Disana ada beberapa bangunan kuil, dan banyak orang yang sedang beribadah. Yang unik disana ada semacam sumur air yang bisa diminum atau disiramkan ke tangan/tubuh orang yang berdoa. Aku lupa sih tapi kayaknya kita tidak boleh masuk ke dalam kuilnya deh. Tapi kita bisa membeli semacam dupa yang dijual disana.
Fushimi Inari Taisha ini salah satu landmark yang terkenal di Kyoto. Kuil ini terkenal dengan torii gate nya yang ribuan dan berwarna orange, dan akan terhubung dengan gunung, makanya tempat ini juga sering digunakan orang yang hiking. Untuk bolak-balik dari depan gate sampai ke gunung dan balik lagi ke pintu keluar memerlukan waktu 2-3 jam, yang tentu saja tidak aku lakukan.
Banyak orang yang mengambil foto di orange torii gate itu, tapi jujur susah banget karena banyak orang yang bolak-balik. Jalan-nya pun panjang banget lumayan capek tapi untungnya udaranya lagi sejuk.
Untuk jalan keluarnya memang agak membingungkan, sebenarnya ada jalan yang berbeda dengan jalan masuknya, tapi petunjuk arahnya kurang jelas jadi make sure aja lihat sign board di sekeliling kamu. Tapi kalau kamu keluar dengan jalan yang sama seperti pintu masuk, it's ok tapi kamu mungkin akan kehilangan beberapa spot.
Salah satu spot yang aku temui di dekat pintu masuk, ada semacam tempat istirahat sederhana but surprisingly dibelakangnya ada view taman dan aliran air yang cantik banget. BEAUTIFUL! lumayan banget bisa istirahat sambil melihat pemandangan yang indah itu.
Keluar dari kawasan kuil, di gang sebelahnya ada banyak sekali yang jualan food street, food heaven banget pokoknya. Harganya sekitar 500 - 1000 yen, dan hampir semuanya enak walaupun ada yang zonk, favorit aku itu Mochi Ice Cream enak banget.
Setelah kenyang makan cemilan ini, kami melanjutkan ke next destination yaitu Kinkakuji Temple. Untuk sampai kesana, kita perlu balik lagi ke Kyoto Station. Dari sana, kita keluar stasiun dan carilah halte bus. Kamu tinggal cari board yang isinya jam-jam keberangkatan bus dan tujuannya. Pilihlah bus nomer 205 dan perlu membayar 230 Yen/orang. Sepanjang jalan aku dan suamiku istirahat, karena memang perjalananya cukup jauh sekitar +- 40 menit, dan nanti kita berhenti di Kinkakujimichi Bus Stop dan berjalan ke arah temple sekitar 6 menit.
Tiket masuknya 400 yen per orang, di dekat pintu masuk ada beberapa penjual makanan dan juga ada toilet gratis disana. Karena suhunya makin dingin, kami berhenti dulu untuk ke toilet dan jajan ice cream hahaha.
Kinkakuji Temple ini terkenal juga sebagai Golden Paviliun karena templenya memang berwana emas. Yang membuat temple ini terkenal menurut aku karena viewnya yang perfect banget buat dilihat. Paviliunnya sendiri berada di tengah-tengah danau, dan dibelakangnya (kalau kamu beruntung) kamu bisa mendapat pemandangan gunung Kinugasa. Sayangnya kita tidak bisa masuk ke dalam paviliun, tapi melihat dari luar saja sudah breath taking kok.
Temple ini juga memberikan spot cantik lainnya yaitu banyak taman-taman dan pohon yang berjejeran di sepanjang jalannya. Ditambah saat itu aku kesana di saat musim gugur, makin takjub lihat pemandangannya .
Setelah hari semakin sore, dan sudah mulai gelap dan makin dingin, kami memutuskan untuk pindah tempat. Tujuan selanjutnya, aku mau ke kawasan Gion dan makan ramen halal naritaya disana. Dari pintu keluar, kami perlu ke halte bus Kinkakuji Mae Bus Stop dan naik bus nomer 12 dan turun di Shijo Keihan Mae dekat dengan stasiun kereta Gion Shijo. Dari bus stasiun kamu masih harus jalan lumayan jauh dan harus banget pakai google maps, karena lumayan banyak belok-beloknya. Ramen Halal Naritaya ini ada di gang-gang residential, jadi lumayan susah mencarinya.
source : https://kyoto.travel/ |
Naritaya Halal Ramen ini sama dengan ramen yang ada di Osaka kemarin, dan rasanya masih sama-sama enak. Tempat makannya sedikit lebih kecil tapi lebih "Jepang" banget dan waitress nya juga masih orang Indonesia loh. Makan ramen di saat cuaca dingin kayak sekarang tuh memang cocok banget, ditambah ramennya tuh juga memang udah enak.
Selesai kenyang makan, kami sebenarnya ada plan untuk sightseeing di Kawa River di daerah Gion juga. Tapi sayangnya sudah kemaleman jadi yaudah gak keliatan juga kan pemandangannya. Jadilah kami hanya lihat-lihat sepanjang jalan menuju stasiun kereta. Gion juga merupakan famous district di Kyoto. Kalau kamu mau cari souvenir tradisional, kamu bisa cari di Gion.
Karena mau sekalian jalan-jalan (walaupun sudah malam), kami mengambil arah jalan yang berbeda dengan sebelumnya. Dan guess what kami menemukan toko Pablo Cheese Cake yang saat itu lagi hits di Indonesia. Jujur aku belum pernah makan Pablo jadi kami kesana karena penasaran. Dan ternyata toko ini tuh berbeda dengan toko pablo lainnya, karena ini ada flavour khusus yaitu matcha green tea. Wahhhhh!!
source : https://www.tripadvisor.com.my/ |
Toko Pablo ini ada di Gionmachi Kitagawa. kalau kamu bingung kamu bisa cari Yasaka Shrine, salah satu temple di Kyoto, di persimpangan jalan ada lampu merah dan disanalah letak toko ini. Karena sudah kemalaman, tokonya sudah mau tutup tapi beruntunglah aku masih dilayani. Rasanya gimana ? ENAAK. Matchanya kental tapi ga enek dan tartnya lembut. Aku tidak mencoba cheese cake nya karena sudah sold out, hanya beli mini tart nya dan tidak mengecewakan.
Sehabis mencicipi sedikit cemilan ini, kami melanjutkan perjalanan ke Gion Shijo Station. Cukup lumayan jauh sekitar 10 menitan baru sampai ke stasiun. Di sepanjang jalan aku lumayan bingung karena sepi banget jalanannya dan semua toko sudah pada tutup padahal baru jam 9. Tapi di dalam gang-gang nya ada beberapa tempat yang masih ramai sepertinya sih cafe dan tempat karaoke. Katanya kalau kamu mau bertemu dengan Geisha kamu bisa berjalan di area Gion ini, sayangnya aku gak ketemu.
Ternyata Gion Shijo Station ini ada di samping Kawa River, tempat yang mau aku datangin sebelumnya. Untungnya kami tidak kesana karena sudah malam, dan tidak ada lagi yang bisa dilihat. Katanya kalau sore hari disana, kita bisa melihat adegan yang mirip dengan film kartun Jepang, di depan sungai banyak anak-anak yang bermain dan chill out juga. Next time kalau bisa ke Kyoto lagi, aku pasti menyempatkan lagi kesana. Dari Gion Shijo kamu naik kereta Keihan Main Line, dan berhenti di Tofukuji Station. Kemudian kamu transit disana dan pindah ke Nara Line dan berhenti di Kyoto Station.
Begitulah cerita hari keempat aku dan suamiku di Kyoto, suka suka suka banget sama Kyoto. Aku masih akan cerita perjalanan aku di Kyoto di postingan selanjutnya, so see you in my next post!
Xo,
Riana💋
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Read More :
Japan Trip 1 : Japan Trip Day 1 : Osaka, Morihouse Namba, Dotonbori, Shinsaibashi, Ramen Halal Naritaya Review
Japan Trip 2 : Japan Trip Day 2 : Universal Studio Japan & The Wizarding World of Harry Potter
Japan Trip 3 : Japan Trip Day 3 : Osaka Castle, Brooklyn Roasting Company, Trip to Kyoto, Guest House One More Heart Kyoto Station Review, Sushi no Musashi
Japan Trip 4 : Japan Trip Day 4 : Fushimi Inari Taisha, Kinkakuji Temple, Gion Street, Pablo Green Tea, Ramen Halal Naritaya Gion
Japan Trip 5 : Japan Day Trip 5 : Sagano Romantic Train, Arashiyama Bamboo Forest, Tenryuji Temple, Yoshiya Okunoniwa, %Arabica Coffee, Nakanoshima Park, Shijo Dori, Teramachi and Shinkyogoku Shopping Arcades, Ayam-ya Ramen Review
Japan Trip 6 : Japan Trip Day 6 : Avanti Shopping Mall, Nishiki Market & Shijo Dori
Japan Trip 7 : Japan Trip Day 7 : Cara ke Airport dari Kyoto, Belanja di Kansai Airpot & Sanuki Udon Halal Food Review
Japan Trip 1 : Japan Trip Day 1 : Osaka, Morihouse Namba, Dotonbori, Shinsaibashi, Ramen Halal Naritaya Review
Japan Trip 2 : Japan Trip Day 2 : Universal Studio Japan & The Wizarding World of Harry Potter
Japan Trip 3 : Japan Trip Day 3 : Osaka Castle, Brooklyn Roasting Company, Trip to Kyoto, Guest House One More Heart Kyoto Station Review, Sushi no Musashi
Japan Trip 4 : Japan Trip Day 4 : Fushimi Inari Taisha, Kinkakuji Temple, Gion Street, Pablo Green Tea, Ramen Halal Naritaya Gion
Japan Trip 5 : Japan Day Trip 5 : Sagano Romantic Train, Arashiyama Bamboo Forest, Tenryuji Temple, Yoshiya Okunoniwa, %Arabica Coffee, Nakanoshima Park, Shijo Dori, Teramachi and Shinkyogoku Shopping Arcades, Ayam-ya Ramen Review
Japan Trip 6 : Japan Trip Day 6 : Avanti Shopping Mall, Nishiki Market & Shijo Dori
Japan Trip 7 : Japan Trip Day 7 : Cara ke Airport dari Kyoto, Belanja di Kansai Airpot & Sanuki Udon Halal Food Review
Ah envy liat foto2nya... selama ini ya cuma makan ramen dan sushi di restoran Jepang di Indonesia. Pasti seru kalau bisa makan makanan khas Jepang di negara asalnya.
ReplyDeleteBtw, salam kenal ya kak :) aku nemu blog ini di grup Indonesian Female Blogger
halo, makasih yaa sudah mampir. Jepang emang bagus banget, makanya banyak yang pengen balik lagi kesana. Apalagi pas musim gugur atau semi pasti bagus banget. Semoga nanti kita bisa kesana lagi ya. Salam kenal juga :)
Delete