Skip to main content

Bali Bible Day 1 : Benoa Fish Market & Beachwalk

Dipikir-pikir kok dulu saya sering banget ya melakukan trip dadakan sendiri, yaa walaupun pas di tempat tujuannya gak sendiri banget, tapi ya kenapa suka nekat gitu ya. Nah cerita ke Bali ini-pun saya lakukan spontan. Jadi ceritanya saya lagi stres sama kerjaan yang lagi numpuk. Sampai saya mikir, "ini gue kerja ampe subuh gini hampir tiap hari, buat apaan ya?" Padahal jawabannya sih udah di luar pikiran ya "yaa buat dapet duit lah!" hahaha. Karena pertanyaan itu sudah terjawab secara rasional, yaudahlah ga bisa didebatin lagi dong. Sampai akhirnya saat di kereta pulang dari kantor, iseng buka traveloka terus entah apa yang membuat jari ini menuliskan kata "Bali" disitu, dan akhirnya kebelilah itu tiket pulang pergi. Kenapa sih Bali? Karena disana saya punya teman dekat yang selalu siap menampung saya kalau lagi di Bali. 

Jumat malam setelah pulang kantor, hujan turun lumayan besar, dan sudah bisa ditebak, susah banget mencari grab/go car. Kalaupun dapat, jaraknya jauh banget dan macet menuju kantor saya. Tempat tunggu taksi di kantor saya sih sudah tidak bisa diharapkan lagi, biasanya berjejer ramai tapi hari itu sepi banget, sekalinya ada si taksi langsung diambil orang.  Pesawat saya jam 9 malam, terus kelupaan check in online, dalam hati sudah dagdigdug takut ketinggalan pesawat. Saya pun bergerak keluar jalan raya, buat mencari taksi di jalan Sudirman. Akhirnya setelah 15 menit, dapat juga ini taksi, masalah selajutnya adalah menerjang kemacetan jalan raya Jakarta di hari Jumat dan sedang hujan. Kalau ini saya cuma bisa baca bismillah saja sepanjang jalan. 

Alhamdulillah jam 8 lewat saya sampai di Bandara, langsung check in dan lari-lari kecil menuju boarding room. Singkat cerita saya sampailah di Bandara Ngurah Rai, saya memesan grab dan berjalan menuju drop of Departure Lobby. Tips nya kalau mau memesan grab di Bali, kita bisa jalan ke arah lobi keberangkatan. Tapi infonya sekarang Grab sudah resmi masuk ke Bandara Ngurah Rai, jadi tidak perlu diem-diem untuk mencari grab, tinggal tunggu di tempat pemberhentiannya. Saat itu jam sudah menunjukkan setengah 1 malam, saya heran berani juga ya saya jam segitu naik taksi online di kota yang ga dikenal 👏👏👏👏. 

Keesokan harinya, saya dan Ajeng berencana untuk bermain dengan Brian, temannya ajeng di Bali. Sebenernya sempat bingung mau kemana, tapi kami ikut Brian saja lah, karena dia sudah mengerti dan tahu tempat-tempat hits di Bali. Sekitar jam 11 saya dan Ajeng pergi ke rumah Brian menggunakan grab car, dari sana kami menggunakan mobil Brian untuk berkeliling Bali. Ternyata Brian ini asik banget dan juga seorang Kpopers, pantes ya jadi temennya Ajeng. Setelah banyak perdebatan dan kegalauan, kami memutuskan untuk makan siang di Benoa Fish Market. 

Benoa Fish Market berada di Jalan Pelabuhan Benoa, Denpasar Bali. Dari namanya saja sudah ketebak kalau ini adalah seafood heaven. Sebenernya agak shock, karena dari luar restauran ini kelihatan biasa saja, beda seperti cafe di Bali lainnya yang kalau dilihat dari luar saja sudah lucu. Tapi ternyata restauran ini punya area outdoor yang langsung menghadap ke Area Pengayutan DP Pendungan. Dan kebetulan pada saat itu sedang ada pertandingan sesuatu atraksi air (saya kurang tahu nama olahraganya apa) disana. 

Makanan disini sejenis makanan di Fish n Co. Saya dan Ajeng makan sepiring berdua seafood platter sedangkan Brian memesan Spaghetti Carbonara. Menurut saya seafood platternya enak, tidak kalah dengan Fish n Co. Kalau di Fish n Co kan seafood platter adanya yang versi jumbo ya, tapi kalau di Benoa Fish Market tidak sebesar itu, harganya juga relatif murah. 





Kami cukup lama duduk-duduk santai di Benoa Fish Market sambil melihat pertandingan yang lagi berlangsung. Ternyata bagian indoor restauran ini juga ada spot foto yang menarik, seperti piring piring keramik lucu yang bisa dijadikan background foto. Karena sudah mulai bosan, kami pun beranjak pergi, sempat bingung mau kemana, karena hari itu malam minggu yang pasti Bali akan macet. 

Saya belum pernah menginjakan kaki di mall Bali manapun. Jadi Ajeng dan Brian mengajak saya ke Beachwalk untuk pertama kalinya. Beachwalk berada di dekat pantai Kuta, the most crowded street in Bali. Tadinya mau menghindari kemacetan eh malah kejebak karena ke Kuta, tapi karena kami sudah separuuh jalan jadilah lanjut ke Beachwalk. Sampai di Beachwalk ternyata mall nya lumayan besar ya, kami mutar-mutar dulu ke beberapa store, mungkin aja menemukan sesuatu yang murah dan lucu kan. Capek muter-muter bingung mau kemana lagi, akhirnya kami pindah ke lantai atas di Beachwalk. Di sana ada taman besar tepat di tengah mall, jadi kita bisa melihat situasi yang ada di bawah. Banyak orang yang sekedar nongkrong sambil membawa makanan di sini. Saya juga tidak mau ketinggalan dong, saya pun membeli satu cup sour sally berdua Ajeng untuk menemai menikmati pemandangan. 

Di Beachwalk saat itu sedang ada sesuatu acara, ada ogoh-ogoh besar dan penampilan tari-tarian, ada tari Bali juga. Mumpung lah ya, bisa santai sambil melihat hiburan di bawah. Menikmati sunset di dalam Beachwalk ternyata not bad ya, apalagi kalau bersama sahabat terdekat dan ditemani makanan✌





Hari pertama jalan-jalan di Bali sudah selesai, Alhamdulillah ya walaupun tidak kebanyak tempat tapi puas banget. Next post saya akan menceritakan liburan saya di Bali yang benar-benar berdua Ajeng, dua anak yang mager-an dan gampang galau. See you!

Xo, 
Riana💋

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Comments

Popular posts from this blog

Rekomendasi Makanan di KLIA - Bandara Malaysia (4Fingers, Nooodles, Sushi King & ILoveYoo)

Bandara selalu jadi tempat favorit aku, karena biasanya kalau ke bandara artinya mau liburan kan ya? hehe. Kalau lagi tidak ada kegiatan atau bingung mau kemana lagi di hari kepulangan ke Jakarta, biasanya aku akan pergi ke bandara lebih cepat dari seharusnya. Setelah beres check in dan taruh bagasi, aku sering keliling bandara, untuk mencoba makanannya atau sekedar membeli oleh-oleh yang ada disana. Banyak banget yang bisa dibeli bandara, makanya aku selalu menyisakan uang cash di setiap liburan, karena sisanya mau dihabiskan di bandara saja. Kalau aku biasanya beli oleh-oleh khas Negara/Kota yang aku kunjungi, cokelat, souvernir ataupun makanan, tumbler Starbuck dan lain-lain. Walaupun harganya biasanya sedikit lebih mahal dibanding diluar, tapi ya gapapa buat sekalian habisin uang recehan (karena biasanya uang sisa itu uang receh✌). Kalau kalian juga sering seperti aku, nah aku mau share makanan apa aja yang enak dan worth it untuk dicoba di Bandara KLIA 2 - Malaysia. Cobain yaa....

The Hidden Gems : Produce 101 Season 2 & Nuest part 1

As I write in  here , I love Bigbang so much, even though currently they are not active, sometimes I still continue searched their names in twitter or google. Right now, I will tell story about another group that I like named is Nuest. Sounds familiar but never heard their song? yes, that's also me. Before I watched Produce 101 season 2, I ever heard about their name, but neither songs and members. I will write from the beginning how I got to know them.  source : https://www.soompi.com/ Produce 101 is a sensational program in Korea, it create a variety show with 101 trainees  from many agencies joined and competed each other. I knew this program from Saniy and Ajeng, they told me this show was interesting and must be watched. I watched the entire episodes of season 1 until we got IOI. So, every episodes, the trainees will have mission. First, it will show each agency performance and the teacher (which is also celebrity) will judge them to each classes that fit thei...

Jalan - Jalan di Malang : Museum Angkut, Coban Rais & Bakso President

Ketika saya tahu kalau saya harus survey di area East Java, hal yang paling membuat saya tertarik yaitu "Yes, gue bisa ke Malang". Melihat isi feed dan insta story teman-teman saya yang berkunjung ke Malang, saya juga kepengen untuk kesana. Mau ikut main sama binatang di Batu Secret Zoo, Jatim Park, Museum Angkut dan lain-lain. Akhirnya setelah kesempatan itu datang, Pak Alfian, Mba Yulita dan saya merencanakan untuk pergi ke Malang di saat weekend.  Kami berangkat ke Malang sekitar jam 9 pagi dari Surabaya, pakai mobil kantor. Kalau di hari normal, waktu yang dihabiskan kalau pakai mobil sekitar 2 jam-an. Tapi saat itu saya sedang tidak beruntung, sepanjang Jalan macet sekali. Akhirnya driver kami memutuskan untuk keluar tol dan lewat jalan biasa yang seperti naik turun gunung. Saya tidak tahu itu jalan apa tapi yang pasti tidak terlalu lebar tapi banyak orang yang lewat. Saya sempat mampir untuk membeli apel malang, sekalian buat isi perut yang mulai kelaperan. ...