Seperti yang sudah pernah saya tulis di post sebelumnya, kalau saya lebih suka pergi ke cafe lucu dibandingkan ke tempat wisata atau rekreasi suatu kota. Begitupula dengan trip ke Bali ini, setelah hari pertama saya makan di Benoa dan berkunjung ke beach walk, hari kedua di Bali, saya hanya pergi berdua saja dengan Ajeng. Kali ini kami lebih memilih menggunakan grab dibanding motor karena tidak mau panas-panasan dan lebih hemat dibanding harus sewa mobil.
Karena saya lebih suka berkunjung ke cafe-cafe lucu dan hits, biasanya saya akan menghemat keperluan yang lain seperti makan dan transportasi karena untuk mendapatkan tempat duduk yang favorit biasanya ada minimum spending yang harus kita bayar, walaupun ujung-ujungnya saya tetap pilih menu yang murah seperti snacks dan minuman saja hehe. Kami sempat bingung mau kemana hari itu, karena banyak sekali restoran yang mau dikunjungi. Lalu entah mengapa saya membuka instagram saya, dan melihat timeline serta fitur explore. Saya menemukan instagram Raffi Ahmad & Nagita Slavina, dan ternyata mereka lagi di Bali dan sedang sarapan di Nook. Saya langsung memberitahu Ajeng, dan saat itu juga kita memutuskan untuk langsung kesana.
Nook berada di Jln. Umalas I No.3 Kuta Utara, Kerobokan Kelod, Bali. FYI, di area sana agak serem kalau kita pakai taksi online & taksi konvensional, biasanya kalau ketahuan, penduduk lokalnya suka menegur supir taksi tersebut. Kenapa begitu? Karena area cafe cafe itu termasuk area wisata yang banyak turis dan wisatawan datang, biasanya penduduk lokal sana sudah menyiapkan angkutan pribadi/taksi pribadi yang bisa disewakan. Sayangnya harganya lumayan mahal kalau dibandingkan kita naik taksi online atau taksi biasa, maklum sih kan kawasan turis.
Tapi namanya juga sobat miskin, saya dan Ajeng tetap naik grab. Dari Rumah Ajeng di sekitar Ubung, ongkos grab nya sebesar 50.000 ++ kalau saya tidak salah. Supir taksi online juga sudah tahu mengenai kebijakan penduduk lokal di sekitar Nook, makanya kami diturunkan tidak di depan lobi Nook nya. First Impression masuk ke restorannya, "wah lucu ya" dan Alhamdulillah saat sampai di sana, masih banyak tempat duduk yang kosong, sayangya Raffi Ahmad nya sudah pulang :(
source : https://www.thebalibible.com/ |
source : https://www.thebalibible.com/ |
source : https://www.thebalibible.com/ |
Awalnya saya memilih tempat duduk di tempat yang seperti foto di atas, tapi ternyata di posisi itu panas sekali, benar-benar langsung terkena sinar matahari. Jadinya setelah meminta ijin kepada waitress nya, kami pindah tempat duduk ke tempat yang lebih adem. Menu makanan di Nook kebanyakan western, tetapi setau saya di sana juga menyediakan menu khas Bali. Karena sudah sarapan yang banyak tadi pagi, saya dan Ajeng hanya memesan semangkuk healthy smoothies, es kelapa dan es teh.
source : https://senengbangetmakan.wordpress.com/ |
https://senengbangetmakan.wordpress.com/ |
Konsep yang dipakai restoran ini adalah menikmati hijaunya sawah dan panas matahari, karena sungguh di sana panas sekali. Banyak turis turis luar negeri yang senang berfoto di tengah-tengah sawah, saat itu cuaca lagi terik dan mendukung sih. Kalau saya sih sudah menyerah, karena tidak kuat panasnya bikin gerah badan.
my smile in here was creepy |
Setelah puas menikmati makanan dan berfoto, saya dan Ajeng melanjutkan cafe hoping ini. Destinasi selanjutnya, kami mau ke La Laguna menggunakan grab. Kali ini kami harus stand by duluan diluar, jadi saat drivernya sudah datang, kami langsung masuk ke dalam mobil. Perjalanan ke La Laguna lumayan ramai dan Bali sedikit macet. Sampai di pintu masuk La Laguna ternyata kami tidak bisa masuk, karena seluruh tempat sudah di sewa oleh orang lain. Kami dan driver grab pun kebingungan hahhaa.
Karena sudah kebingungan dan tidak punya plan B, kami akhirnya menuruti rekomendasi dari pak driver grab untuk ke La Plancha. Saya sudah pernah ke La Plancha sebelumnya, tapi bukan ke restorannya sih tapi cuma main-main di Double Six Beach di depan restorannya. Kami pun melanjutkan perjalanan ke arah seminyak, kami turun di pertigaan sebelum pintu masuk double six beach. Ajeng tenyata membayar menggunakan cash, jadi kami berhenti sedikit lama di sana, sepertinya para penjaga disana sudah curiga kalau kami menggunakan taksi online. Setelah turun taksi, saya melihat driver grab kami didatangi oleh beberapa orang, tapi karena takut kamu langsung jalan ke La Plancha, maafkan saya dan Ajeng ya pak driver, semoga tidak terjadi apapun ke Bapak. Amiin 😁😁
Dengan hati yang tidak tenang, akhirnya saya sampai juga di La Plancha. Setelah sampai, kami langsung disambut oleh waitress, kita akan disuruh untuk memilih tempat duduk yang diinginkan. Kalau mau duduk di bean bag menghadap ke pantai, kita harus memesan makanan minimal 50.000 rupiah untuk satu meja. Saya dan Ajeng pun memilih duduk di luar, tentu saja.
Saya lupa sekali saat itu memesan apa, tapi yang pasti bukan makanan berat, hanya snack semacam karage dan air mineral.
source : https://www.balicheapesttours.com/ |
source : https://roamthegnome.com/ |
Tadinya kami mau langsung pulang saja setelah hujan berhenti, tapi kami belum sempat foto-foto di La Plancha. Karena hujan, banyak pengunjung yang langsung pulang, jadi beberapa meja kosong. Kami pindah ke meja lain, karena bean bag kami sudah basah sampai penuh dengan genangan air nya, walaupun sebenernya di semua bean bag tidak ada yang kering juga sih hehe.
Apakah saya mau kembali ke La Plancha lagi ? Tentu saja, tapi kalau musim hujan kayaknya enggak dulu sih ya, daripada nanti pulang basah lepek. Tapi kalau kalian suka party, mendengarkan lagu keras-keras sambil menikmati sunset, harus coba ke restoran ini. Makanannya sendiri rasanya so-so tapi harganya tidak terlalu mahal di banding restoran lain, minimum payment nya juga hanya 50 ribu tidak seperti di tempat lain yang kebanyakan lebih diatas 100 ribu rupiah untuk satu meja. Jangan lupa membawa teman kalau mau ke La Plancha.
Selesai foto-foto yang dibantu oleh waitress nya, kami pun langsung pulang ke rumah, kembali menggunakan grab car. Tips dan tricks kalau mau menunggu taksi online di daerah pantai double six, kamu bisa janjian di pertigaan dekat Cocoon Beach Club. Kalau dari La Plancha kamu tinggal lurus saja ke arah berlawanan dari arah masuk pantai double six, nanti tidak jauh kita bisa menemukan satu beach club besar yang di depannya ada kolam renang besar yang sering dipakai bule-bule untuk berenang sambil minum bir ditambah dengan suara musik yang sangat keras (deskripsi Cocoon hehe), tinggal janjian dan tunggu saja di pertigaan dekat situ deh.
See youn in my next post!
Xo,
Riana💋
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bali Trip 2 :Weekend Gateway to Bali part 2 : Cafe Pomegranate & Komune Resort and Beach Club
Bali Trip 3 : Bali Bible Day 1 : Benoa Fish Market & Beachwalk
Bali Trip 4 : Bali Bible Day 2 : Nook & La Plancha
Bali Trip 5 : Bali Bible Day 3 : Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku, Gusto Gelato, Waroeng Gula Bali The Joglo
Bali Trip 6 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 1 : Lazy Cats Café, Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku Ubud, Mano Seaside , Roti Canai & Teh Tarik Warung Bunana
Bali Trip 7 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 2 Nusa Penida : Atuh Beach, Kelingking Beach, Broken Beach, Angel's Billabong
Bali Trip 8 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 3 : Warung Mak Beng, La Laguna & Krisna
Bali Trip 3 : Bali Bible Day 1 : Benoa Fish Market & Beachwalk
Bali Trip 4 : Bali Bible Day 2 : Nook & La Plancha
Bali Trip 5 : Bali Bible Day 3 : Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku, Gusto Gelato, Waroeng Gula Bali The Joglo
Bali Trip 6 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 1 : Lazy Cats Café, Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku Ubud, Mano Seaside , Roti Canai & Teh Tarik Warung Bunana
Bali Trip 7 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 2 Nusa Penida : Atuh Beach, Kelingking Beach, Broken Beach, Angel's Billabong
Bali Trip 8 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 3 : Warung Mak Beng, La Laguna & Krisna
Comments
Post a Comment