Paradise on Earth, Hello Again Bali 2 Nusa Penida : Atuh Beach, Kelingking Beach, Broken Beach, Angel's Billabong
Hari yang ditunggu tiba juga. Kaget sih sama keputusan aku, Hani dan Ajeng, cewek cewek manis ini yang biasanya maunya nongkrong di cafe lucu, kok sekarang mau diajak ke Nusa Penida sama Ario, Pepi dan Gaung ya. Singkat cerita, sebenernya aku, Hani dan Ajeng gak terlalu ingin banget sih ke Nusa Penida. Tapi cowok-cowok itu memaksa kami buat ikut ke Nusa Penida, dengan jaminan mereka juga tidak boleh menolak kalau diajak ke cafe-cafe lucu. Jadilah kami berenam memutuskan untuk ke sana.
Nusa Penida ini salah satu hidden gems di Bali, kalau mau kesana kita harus pakai kapal ferry. Di Bali sendiri terkenal dengan 3 Pulau Nusa, yaitu Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.
source : http://memuslima.com/ |
source : https://baligatesofheaven.blogspot.com/ |
Jadi di hari kedua kami di Bali, geng perempuan menjemput geng laki-laki tentunya pakai mobil yang kemarin kita sewa. Jadi kami memang sewanya langsung untuk 3 hari guys dan dibawa menginap. Setelah itu kami langsung berangkat ke pantai Sanur. Karena pantai sanur itu luas banget, kalian bisa parkir mobil/motor kalian dari arah Warung Mak Beng. Dari sana, tidak terlalu jauh kalian bisa menemukan banyak gerai boat nya.
source : https://www.getyourguide.co.uk/ |
Karena kami sudah memesan tiket dari teman kantornya Ajeng, kami tinggal mendatangi salah satu gerainya dan dikasih deh tiketnya. Anyway disana ada banyak banget kapal ferry, harganya pun ber-beda-beda. Kalau aku cek, harganya dibedakan antara lokal dan turis. Di tahun 2017, saat trip ini berlangsung harganya sekitar 150,000/orang sudah termasuk tiket pulangnya. Nah kalian harus mengingat juga ya naik kapal yang mana, biasanya ada nama masing-masing untuk tiap boat nya. Jadi nanti pas pulang tidak salah masuk ferry lain. Setelah menukar tiket, kami masih punya banyak waktu, jadi kami menikmati indomie rebus dulu yang dijual di warung tenda biru yang berjejer di sekitar pinggir pantai.
Nanti akan ada pemandu yang meneriakan nama boat kita, menandakan kalau kapal mau berangkat. Ohiya hampir tiap sejam atau setengah jam sekali kapal datang, jadi gak sehari sekali aja. Kalian bisa pilih sesuai jadwal yang dimau. Untuk naik keatas kapal, memang agak PR sih, karena pasti banget kita bakalan kena air, aku sih saranin jangan pakai baju yang ribet, biar ga basah, dan pakai sendal aja. Boatnya sendiri memiliki banyak tempat duduk, mungkin cukup menampung lebih dari 50 orang. Yang aku kurang suka, karena penumpangnya banyak, jadi kita harus menunggu semua kursi terisi baru boat diberangkatkan. Aku memang anaknya gampang mabok laut, jadi diem di kapal yang mengambang aja ga bergerak, justru bikin mual. AKu dan Ajeng sempat mual banget karena kapalnya belum bergerak.
Perjalanan sekitar lebih dari 30 menit, dan untungnya aku ga muntah ya, malu juga kalau sampai muntah sih. Setelah sampai di Dermaga, kami menunggu jemputan dari travel. Tidak berapa lama, mobil pun datang dan kita berdiskusi dengan bapak drivernya ke tempat mana yang mau dituju. Bapaknya menyarankan untuk ke pantai Atuh yang pantainya bagus sekali dan masih sepi. Pantai Atuh sendiri berada di Nusa Penida bagian Timur. Jalanan disana masih lumayan terjal, apalagi setelah masuk ke kawasan pantai. By the way, untuk masuk ke pantai Atuh tidak bisa dilewati mobil. Jadi mobil akan berhenti diatas, dan kita harus turun ke bawah, melewati tangga setapak.
Dari atas saja, sudah keliatan betapa bagusnya si pantai Atuh ini, jadi makin semangat ke bawah. Aku si anak jarang olahraga mulai menyesal karena kok gak nyampe nyampe ya. Kakiku rasanya udah capek banget dan mau give up. Tapi ya masa baru pantai pertama sudah menyerah.
Tidak semua tangga menuju pantai Atuh sudah bagus atau setapak. Semakin kebawah, tangganya ternyata masih tanah, tapi kalau kamu sudah menemui tangga tersebut artinya sebentar lagi kalian sampai ke pantai. Walaupun tangganya semakin terjal, tapi kita sudah bisa melihat pantainya lebih dekat lagi dan makin gak sabar untuk sampai kesana.
source : https://www-staging.vizitrip.com/ |
Dari atas saja, sudah keliatan betapa bagusnya si pantai Atuh ini, jadi makin semangat ke bawah. Aku si anak jarang olahraga mulai menyesal karena kok gak nyampe nyampe ya. Kakiku rasanya udah capek banget dan mau give up. Tapi ya masa baru pantai pertama sudah menyerah.
Dari atas kelihatannya dekat |
Akhirnya sampai juga kita di pantai Atuh, pantainya bagus banget. Menurut aku, ini adalah pantai yang paling bagus yang pernah aku kunjungi. Pasirnya putih, airnya biru, ombaknya lumayan besar dan pantainya sepi banget. Mungkin saat itu aku cuma melihat 2 rombongan selain kami, itupun hanya 2 pasang turis yang sedang berenang. Rasanya kayak punya private beach sendiri. Disana juga ada beberapa warung yang menjual makanan, aku sendiri hanya mencoba semangkuk indomie dan es kelapa muda. Di pantai Atuh, kami lumayan lama karena sekalian berisirahat setelah turun dari tangga. Kalau kalian mau berenang juga bisa, ombaknya ga terlalu besar, jadi masih bisalah ya untuk berenang di pinggir pantai.
Kurang lebih kami disana menghabiskan waktu sekitar 2 jam. Untuk Indomie Rebus dengan telur harganya sekitar 20 ribu, kelapa mudanya juga 20 ribu, tapi worth it sih karena segar banget. Saran aku sih, kalian harus pesan makan dulu disini ya, mau mie instan ataupun nasi terserah kalian, karena ingat kalian harus mengisi tenaga buat naik ke atas lagi. Setelah selesai, kamipun langsung kembali menaiki tangga. Sesungguhnya, perjalanan ke atas jauh lebih capek dibanding berangkatnya. Rasanya aku sendiri sudah mau give up, tapi ya kalau gak naik sendiri, mau sampai kapan sampai diatas lagi. Teman-teman aku bahkan sampai membantu mendorong badan aku, saking kaki rasanya sudah gak kuat lagi. Teman aku Hani karena dia memang rajin fitness, sampai ataspun dia tidak terlihat capek sama sekali, sedangkan aku si anak gak suka olahraga sudah mau pingsan dan mual. Ini gak lebay tapi beneran loh hahaha.
Setelah sampai diatas, kami langsung naik mobil, menyalakan AC sebesar-besarnya dan melanjutkan ke arah Kelingking Beach. Kelingking Beach sendiri ada di daerah barat Nusa Penida. Jadi perjalanan cukup lama sekitar hampir satu jam dari pantai Atuh. Aku gak inget perjalanannya bagaimana selama menuju Kelingking, karena aku tertidur saking letihnya. Short story, sampai juga di pantai Kelingking. Kalau kalian tahu, pantai Kelingking ini bisa dibilang simbolnya Nusa Penida, bentuknya seperti T-Rex kalau dari atas.
Disini lebih ramai dibanding pantai sebelumnya, dan lagi kita pun harus turun ke bawah. Tadinya kami geng perempuan, mau ikut turun ke bawah, tapi setelah mendengar omongan dari driver kami, kami pun memilih menunggu di atas. Kalau perjalanan ke pantai Atuh di kasih skala 5, untuk menuju ke pantai Kelingking di bawah skalnya 10. Ditambah tangganya juga tidak sebagus di pantai Atuh, lebih banyak batu dan lebih terjal. Malah ada juga bagian dimana kita harus berpegangan dengan tali menuju ke sana. Mendegar ceritanya saja, aku sudah menyerah. Jadi, Aku, Hani dan Ajeng hanya akan menunggu Pepi, Gaung dan Ario ke bawah.
Ngapain aja sih aku selama di atas? Foto foto dan makan-makan dong. Di atas juga ada beberapa spot foto yang bagus. Salah satunya foto pohon-pohonnya. BTW, disana banyak anjing berkeliaran, tapi mereka gak mengganggu kok. Disana juga ada beberapa warung makanan, kami sendiri nongkrong di salah satu warung, sambil mengobrol dengan ibu penjaga warungnya. Ibunya sudah lumayan tua tapi tetap ramah. Aku memesan pisang goreng dan telur rebus. Harganya seingat aku tidak terlalu mahal, pisang goreng 2 ribu/pcs dan telur rebus 4 ribu/pcs. Disana juga menjual mie instan dan nasi rames, ada snack-snack juga sih. Kami juga sempat duduk santai di rumput sambil melihat view pantai yang bagus banget.
Setelah menunggu sekitar 2-3 jam, akhirnya teman-teman cowokku sudah sampai. Melihat wajah mereka, aku tau mereka juga kelihatan mau pingsan hehe. Mereka menceritakan perjalann ke bawah yang sangat terjal persis dengan yang pak driver ceritakan. Tapi mereka gak menyesal, karena katanya dibawah pantainya juga keren banget, ombaknya lebih besar dibanding Atuh dan ternyata di bawah sana juga ramai. Jadi walaupun capeknya dua kali lipat lebih dari pantai sebelumnya, tapi tetap worth it.
Setelah menunggu mereka beristirahat sebentar, kami pun melanjutkan perjalanan lagi. Kali ini masih di daerah Barat yaitu another icon dari Nusa Penida, yaitu Angel Billabong dan Broken Beach. Keduanya letaknya berdekatan, bisa ditempuh dengan jalan kaki. Tapi kalau dari Kelingking Beach tetap harus naik kendaraan ya. Perjalanan kali ini tidak terlalu jauh, tidak berapa lama pun kami sampai.
Tempat pertama yang kami datangi yaitu Broken Beach. Sebenarnya, kalau dari tempat parkir mobil, kita melewati Angel Billabong terlebih dahulu. Berjalan kaki ke Broken Beach sekitar 10 menit-an, dan sepi sekali, mungkin karena sudah sore kali ya. Selama berjalan kaki, kami menemui banyak bongkahan pantai lainnya yang dikelilingi batu, banyak bule yang mandi disana juga.
Agak susah buat mendapatkan spot yang bagus, karena begitu melihat ke bawah agak serem juga ya langsung jurang ke bawah. Setelah puas melihat-lihat di area ini, kami pun pindah ke Angel Billabong, melewati jalan yang sama. Di sana ternyata lebih ramai dibanding spot sebelumnya. Dari jauh sudah terdengar suara ombak yang berbenturan dengan batu karang. Dan setelah sampai di tempatnya, takjub banget melihat ombak yang besar banget dan suaranya yang makin besar. Walaupun aku berdiri lumayan jauh dari tempatnya, tapi tetap terkena basah sedikit bekas cipratan ombak tadi. Sayangnya aku gak sempat mengambil foto saat ombaknya dateng.
Setelah selesai, kami sempat menunggu sunset di Angel Billabong, tapi sayangnya lagi-lagi tidak tercapture karena kamera sudah habis batereinya. View sunset disana benar-benar stunning, salah satu pemandangan sunset paling bagus yang pernah aku lihat. Setelah selesai, kamipun mengakhiri perjalanan. Kami kembali ke homestay yang lokasinya ternyata dekat dengan pelabuhan. Sebelum sampai, kami sempat berhenti di salah satu restauran di Nusa Penida. Kami makan malam di Fullmoon Bar & Restaurant. Restaurannya cukup cozy dan ada live music nya. Menurut aku, kalau siang pasti restauran ini punya view yang bagus. Sayangnya sudah malam dan kami terlalu lelah untuk mengeksplor. Menunya sendiri akupun lupa, tapi seingat aku lumayan lengkap ada Western, Lokal dan Chinese Food.
Selesai makan, kami langsung berangkat ke homestay. Kami menginap di The Banana House. Dari luar, hotelnya seperti kecil tapi ternyata di dalamnya luas. Model homestay nya seperti kos-kosan, setiap pintu ada teras sendiri. Kami memesan dua kamar, tapi letaknya sebelahan. Aku tidak bisa banyak berkomentar, tapi cukup puas sih kalau cuma untuk tidur semaleman saja. Disana juga sudah free breakfast yaitu roti dan nasi goreng. Tempat sarapannya ada bungalow sendiri yang lokasinya tepat di depan kamar kami. Salah satu kelebihan homestay kami yaitu letaknya yang dekat sekali dengan pelabuhan, hanya 5 menit kesana.
source : www.booking.com |
Xo,
Riana💋
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bali Trip 2 :Weekend Gateway to Bali part 2 : Cafe Pomegranate & Komune Resort and Beach Club
Bali Trip 3 : Bali Bible Day 1 : Benoa Fish Market & Beachwalk
Bali Trip 4 : Bali Bible Day 2 : Nook & La Plancha
Bali Trip 5 : Bali Bible Day 3 : Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku, Gusto Gelato, Waroeng Gula Bali The Joglo
Bali Trip 6 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 1 : Lazy Cats Café, Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku Ubud, Mano Seaside , Roti Canai & Teh Tarik Warung Bunana
Bali Trip 7 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 2 Nusa Penida : Atuh Beach, Kelingking Beach, Broken Beach, Angel's Billabong
Bali Trip 8 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 3 : Warung Mak Beng, La Laguna & Krisna
Bali Trip 3 : Bali Bible Day 1 : Benoa Fish Market & Beachwalk
Bali Trip 4 : Bali Bible Day 2 : Nook & La Plancha
Bali Trip 5 : Bali Bible Day 3 : Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku, Gusto Gelato, Waroeng Gula Bali The Joglo
Bali Trip 6 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 1 : Lazy Cats Café, Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku Ubud, Mano Seaside , Roti Canai & Teh Tarik Warung Bunana
Bali Trip 7 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 2 Nusa Penida : Atuh Beach, Kelingking Beach, Broken Beach, Angel's Billabong
Bali Trip 8 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 3 : Warung Mak Beng, La Laguna & Krisna
Comments
Post a Comment