Hari terakhir liburan di Bali yang super epic. Liburan kali ini benar-benar keluar dari comfort zone aku, mendaki gunung lewati lembah sungai mengalir indah ke samudra, bersama teman bertualang ✌✌ Di hari ketiga ini dimulai dengan packing barang-barang dan juga siap siap buat balik lagi ke kota Denpasar. Kami mengambil keberangkatan boat paling pagi sekitar 7.30 AM. Kami berjalan kaki dari hotel sambil menikmati udara pagi yang masih dingin dan bisa kecium bau lautnya.
Tidak lama sampai di dermaga, kapal kamipun datang. Kalau pagi ternyata lebih banyak penduduk lokal yang menaiki boat dibanding turisnya.
Sama seperti keberangkatan, akupun mual sekali saat turun dari kapal. Karena yaitu tadi terombang ambing dipinggir pantai, sampai kapal siap buat dituruni. Alhasil setelah turun dari kapal, rasanya pengen muntah on the spot, tapi aku tahan. Kamipun melanjutkan perjalanan dan mencari lokasi sarapan. Disini kami berpisah, geng cowok pergi ke Hotel mereka, sedangkan kami geng cewek memilih sarapan lagi di Warung Mak Beng.
Warung Mak Beng sendiri adanya di dekat pintu masuk pantai sanur. Tempat makannya tidak terlalu besar, tapi selalu ramai. Ini pertama kalinya aku makan di Warung Mak Beng. Menunya hanya ada satu ya paket sop ikan dan ikan goreng saja. Harganya terakhir aku kesana di awal Desember 2019 adalah 55,000. Tempat makannya terlihat biasa aja, tapi aku yakin pasti rasanya bombastis sih karena ramai banget yang antri.
Pertama kali menyicip kuahnya, rasa mual aku langsung hilang. Seger banget kuahnya, asem gurih enak deh pokoknya. Ini sop ikan terenak yang pernah aku makan, selain sop ikan yang ada di Dermaga Seafood. Kuahnya juga pedas banget, cocok buat para penyuka pedas. Awalnya aku agak ragu sama ikan gorengnya, tapi salah banget ternyata ikannya garing kriuk tapi dalemnya masih lembut dan tetap enak. Overall, aku suka sop dan ikan gorengnya, bener-bener penyelamat aku yang lagi hangover hahaha. Setelah perjalanan ini, setiap kali aku ke Bali aku pasti menyempatkan makan disini. Anyway, tempatnya lumayan sempit dan juga panas banget, maklum karena ada di pinggir pantai.
Setelah sarapan kedua kalinya, kami kembali ke rumah Ajeng untuk mandi dan siap siap berangkat lagi. Nextnya, kami mau ke cafe hits yang dulu aku dan Ajeng gagal kesana, yaitu La Laguna. Kali ini, kami booking dulu karen takut tidak kebagian tempat. Resepsionis bilang, minimum payment untuk satu orang adalah 150,000. Lumayan mahal dibanding awal tahun yang hanya 100,000 saja.
Setelah menjemput teman-teman cowokku, kamipun berangkat kesana. La Laguna adalah beach bar di dekat pantai kayu putih, yang dekat dengan kawasan seminyak. Tempatnya sendiri terkenal dengan tema gipsi tapi tetap ada unsur Bali nya. Setelah sampai disana, kami pun langsung diberitahu tempat duduk yang sudah di reservasi. Tempat duduknya terbagi menjadi tiga yaitu indoor, semi outdoor dan outdoor. Kami kedapatan di semi outdoor, lumayan kecewa sih karena awalnya kami mau duduk di bean bag yang ada diatas rumput tepat ditengah-tengah restauran.
Restaurannya besar sekali, instagramable dan langsung menyambung ke pasir pantai. Banyak spot menarik untuk foto-foto dan semuanya lucu.
Yang bikin gemasnya, temen-temanku ngasih surprise buat aku, karena beberapa hari sebelum ini, aku memang ulang tahun. Tiba tiba ada mba waitress yang kasih satu slice cake sambil nyanyi "Happy Birthday" Wow so much happy.
Setelah selesai makan dan foto-foto, kamipun keluar dari restauran. Tujuan selanjutnya adalah mengpick up beberapa pesanan oleh-oleh kami. Salah satunya Pie Susu Dian dan Kue Lapis Harum. Kalau Pie Susu Dian memang selalu langganan beli disana, tapi untuk Lapis Harum ini pertama kali aku coba, ngikutin gaung.
Setelah mengpick-up semuanya, kami pergi ke Krisna yang dekat sekali dengan Bandara. Krisna ini tempat pusat oleh-oleh Bali, sebenernya kalau cari pie susu di sini juga ada sih. Selain makanan, disana juga banyak aksesoris, souvenir dan pakaian yang Bali banget. Aku juga sempat beli beberapa kaos barong untuk dipake sehari-hari, kain Bali dan celana Bali untuk mamahku. Tokonya sendiri luas banget dan ramai pengunjung. Saran aku kalau ke Krisna, harus spare waktu juga karena pasti ga cukup muter sekali dan kasirnya saja antri banget.
Selesai berbelanja, kamipun melanjutkan perjalanan Bandara. Dari sana, kami janjian dengan driver dari rental mobil untuk mengambil mobil di Bandara saja. Ternyata drama di Bali belum selesai, karena kami harus menunggu pesawat delay sekitar 3 jam-an dan tidur mengemper di kursi Bandara hahaha. Tapi ini liburan ke Bali aku yang sangat berkesan, karena selain berhasil ke Nusa Penida, pergi liburan bareng teman-teman cowok juga seru banget. Dari situ aku tau, kalau bukan cuma cewek yang rempong kalau lagi liburan, tapi cowok juga sama ribetnya malah lebih ribet mereka haha. Apa yang kayak gini cuma teman-teman cowok aku aja ya ? hahaha.
Xo,
Riana💋
Tidak lama sampai di dermaga, kapal kamipun datang. Kalau pagi ternyata lebih banyak penduduk lokal yang menaiki boat dibanding turisnya.
source : http://bali-travelnews.com/ |
Warung Mak Beng sendiri adanya di dekat pintu masuk pantai sanur. Tempat makannya tidak terlalu besar, tapi selalu ramai. Ini pertama kalinya aku makan di Warung Mak Beng. Menunya hanya ada satu ya paket sop ikan dan ikan goreng saja. Harganya terakhir aku kesana di awal Desember 2019 adalah 55,000. Tempat makannya terlihat biasa aja, tapi aku yakin pasti rasanya bombastis sih karena ramai banget yang antri.
Pertama kali menyicip kuahnya, rasa mual aku langsung hilang. Seger banget kuahnya, asem gurih enak deh pokoknya. Ini sop ikan terenak yang pernah aku makan, selain sop ikan yang ada di Dermaga Seafood. Kuahnya juga pedas banget, cocok buat para penyuka pedas. Awalnya aku agak ragu sama ikan gorengnya, tapi salah banget ternyata ikannya garing kriuk tapi dalemnya masih lembut dan tetap enak. Overall, aku suka sop dan ikan gorengnya, bener-bener penyelamat aku yang lagi hangover hahaha. Setelah perjalanan ini, setiap kali aku ke Bali aku pasti menyempatkan makan disini. Anyway, tempatnya lumayan sempit dan juga panas banget, maklum karena ada di pinggir pantai.
Setelah sarapan kedua kalinya, kami kembali ke rumah Ajeng untuk mandi dan siap siap berangkat lagi. Nextnya, kami mau ke cafe hits yang dulu aku dan Ajeng gagal kesana, yaitu La Laguna. Kali ini, kami booking dulu karen takut tidak kebagian tempat. Resepsionis bilang, minimum payment untuk satu orang adalah 150,000. Lumayan mahal dibanding awal tahun yang hanya 100,000 saja.
Setelah menjemput teman-teman cowokku, kamipun berangkat kesana. La Laguna adalah beach bar di dekat pantai kayu putih, yang dekat dengan kawasan seminyak. Tempatnya sendiri terkenal dengan tema gipsi tapi tetap ada unsur Bali nya. Setelah sampai disana, kami pun langsung diberitahu tempat duduk yang sudah di reservasi. Tempat duduknya terbagi menjadi tiga yaitu indoor, semi outdoor dan outdoor. Kami kedapatan di semi outdoor, lumayan kecewa sih karena awalnya kami mau duduk di bean bag yang ada diatas rumput tepat ditengah-tengah restauran.
Restaurannya besar sekali, instagramable dan langsung menyambung ke pasir pantai. Banyak spot menarik untuk foto-foto dan semuanya lucu.
Yang bikin gemasnya, temen-temanku ngasih surprise buat aku, karena beberapa hari sebelum ini, aku memang ulang tahun. Tiba tiba ada mba waitress yang kasih satu slice cake sambil nyanyi "Happy Birthday" Wow so much happy.
Setelah selesai makan dan foto-foto, kamipun keluar dari restauran. Tujuan selanjutnya adalah mengpick up beberapa pesanan oleh-oleh kami. Salah satunya Pie Susu Dian dan Kue Lapis Harum. Kalau Pie Susu Dian memang selalu langganan beli disana, tapi untuk Lapis Harum ini pertama kali aku coba, ngikutin gaung.
Setelah mengpick-up semuanya, kami pergi ke Krisna yang dekat sekali dengan Bandara. Krisna ini tempat pusat oleh-oleh Bali, sebenernya kalau cari pie susu di sini juga ada sih. Selain makanan, disana juga banyak aksesoris, souvenir dan pakaian yang Bali banget. Aku juga sempat beli beberapa kaos barong untuk dipake sehari-hari, kain Bali dan celana Bali untuk mamahku. Tokonya sendiri luas banget dan ramai pengunjung. Saran aku kalau ke Krisna, harus spare waktu juga karena pasti ga cukup muter sekali dan kasirnya saja antri banget.
source : https://travel.detik.com/ |
Xo,
Riana💋
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bali Trip 2 :Weekend Gateway to Bali part 2 : Cafe Pomegranate & Komune Resort and Beach Club
Bali Trip 3 : Bali Bible Day 1 : Benoa Fish Market & Beachwalk
Bali Trip 4 : Bali Bible Day 2 : Nook & La Plancha
Bali Trip 5 : Bali Bible Day 3 : Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku, Gusto Gelato, Waroeng Gula Bali The Joglo
Bali Trip 6 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 1 : Lazy Cats Café, Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku Ubud, Mano Seaside , Roti Canai & Teh Tarik Warung Bunana
Bali Trip 7 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 2 Nusa Penida : Atuh Beach, Kelingking Beach, Broken Beach, Angel's Billabong
Bali Trip 8 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 3 : Warung Mak Beng, La Laguna & Krisna
Bali Trip 3 : Bali Bible Day 1 : Benoa Fish Market & Beachwalk
Bali Trip 4 : Bali Bible Day 2 : Nook & La Plancha
Bali Trip 5 : Bali Bible Day 3 : Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku, Gusto Gelato, Waroeng Gula Bali The Joglo
Bali Trip 6 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 1 : Lazy Cats Café, Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku Ubud, Mano Seaside , Roti Canai & Teh Tarik Warung Bunana
Bali Trip 7 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 2 Nusa Penida : Atuh Beach, Kelingking Beach, Broken Beach, Angel's Billabong
Bali Trip 8 : Paradise on Earth, Hello Again Bali 3 : Warung Mak Beng, La Laguna & Krisna
Comments
Post a Comment